Muaro Jambi, Oerban.com – Hari kedua Bimbingan Teknis (BIMTEK) Ayam Buras yang diikuti oleh Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dilaksanakan demontrasi dan praktek pembuatan pakan ayam dari limbah dapur. (Jum’at, 5/04/2019).
Pakan merupakan kunci utama keberhasilan dalam budidaya ayam buras. Biaya yang diperlukan untuk pakan ini hampir 60% dari seluruh biaya produksi. Oleh sebab itu, perlu pengetahuan yang cukup agar biaya pakan dapat ditekan sehingga para santri tidak mesti merogoh kocek lagi saat budidaya ayam buras.
Hal ini disampaikan Widyaiswara BPP Jambi Masnun saat memberikan bimbingan kepada peserta KSTM. Dalam pemaparannya, biasanya di pesantren masak sendiri, dan biasanya ada limbah-limbah dapur, seperti sisa sayur, sisa nasi dan aneka lauk yang mungkin tidak dimanfaatkan selama ini, padahal jika diolah akan membatu ketersediaan pakan.
“Limbah dapur biasanya ada di pesantren, nah itu bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ayam nantinya. Tinggal lagi cara pembuatan serta komposisi yang diperlukan agar nutrisi pakan tetap terjamin”, ungkapnya.
Lebih lanjut Masnun menyampaikan, “mengingat ketersediaan pakan, maka santri bisa mengolah sendiri pakan agar makanan untuk ayam tetap tersedia. Untuk membuat 1 Kg pakan buatan, diperlukan bahan-bahan antara lain; jagung 450gr, dedak 250gr, starter 250gr dan hijauan atau sisa-sisa sayuran 50gr. Bahan-bahan ini diratakan dan dicampur, setelah sebelumnya dicacah dan dihaluskan”.
Peserta KSTM dapat juga memanfaatkan sisa-sisa nasi yang ada untuk dijadikan pakan, dengan catatan nasi tersebut tidak basi, dan kalaupun basi masih bisa digunakan setelah dicuci bersih dengan air, pungkas Masnun.
BIMTEK sendiri hanya dilakukan selama 2 hari, kemudian peserta kembali ke pesantren masing-masing sambil menunggu bantuan ayam buras yang akan diberikan oleh Kementerian Pertanian (TIM)