Jambi, Oerban.com – Daya tarik wisata dan obyek wisata yang dimiliki Provinsi Jambi bervariasi dan cukup banyak. Provinsi Jambi memiliki aneka ragam obyek dan daya tarik wisata yang terdiri atas obyek wisata alam seperti peninggalan purbakala Candi Muara Jambi. Salah satu wilayah yang memiliki objek dan daya tarik wisata adalah Kabupaten Muaro Jambi. Kemegahan yang tidak banyak orang tau adalah Candi Muara Jambi merupakan Kompleks percandian terluas di Asia Tenggara dengan luas 3.981 Hektar. Terletak pesisir Sungai Batanghari di Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Muara Jambi. Candi Muara Jambi memiliki Luas 8 kali lipat dari Candi Borobudur.
Candi Muara Jambi merupakan potensi pariwisata dan bisa menjadi destinasi kebudayaan daerah Jambi berbasis internasional. Dalam meningkatkan kebudayaan yang ada, melindungi kearifan setempat serta memberi fasilitas, pengarahan agar potensi dari masyarakat kawasan candi Muara Jambi bisa dikembangkan. Pastinya pengembangan ini perlu campur tangan pemerintah, dan harapan manajemen kepariwisataan yang baik serta berkualitas.
Seperti halnya di sektor ekonomi, peran Pemerintah dalam pengembangan Ekonomi Kreatif adalah sebagai regulator dan fasilitator. Akan tetapi, dengan adanya Pemerintah menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu tumpuan perekonomian karena ekonomi kreatif memiliki potensi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan dan menyerap tenaga kerja. Maka usaha-usaha pemerintah yang dilakukan harus sangat maksimal.
Pemerintah sebagai regulator melihat potensi ekonomi kreatif di kawasan Candi Muara Jambi. Dengan hal ini berarti adanya kesadaran masyarakat terhadap potensi yang ada. Peningkatan jumlah jasa dan usaha wisata merupakan salah satu cara respon masyarakat Desa Muara Jambi, dengan ditetapkannya Candi Muara Jambi sebagai cagar budaya memberi dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar objek wisata.
Pemerintah sebagai fasilitator dalam dua tahun terakhir ini upayanya sudah cukup maksimal dengan adanya program-progam bantuan dan pelatihan projek yang menarik. Sehingga para pekerja kreatif bisa bergerak dan terus menjaga harapannya di masa-masa yang sulit ini. Sebut saja program Fasilitasi Bidang Kebudayaan, hal ini sangat berpengaruh untuk perkembangan kebudayaan di tahun-tahun mendatang supaya regenerasi bisa selalu dijaga.
Berkenaan tentang Pandemi Covid-19 telah merubah masyarakat di kawasan Candi Muara Jambi khusunya pada sektor perekonomian yang sudah lama dibangun. Pandemi sangat berimbas pada lapangan pekerjaan di bidang sektor pariwisata. Penurunan ini terjadi sebagai dampak dari pembatasan sosial dan penutupan akses masyarakat selama pandemi Covid-19. Usaha yang perlu dibangun ialah optimisme dan semangat gotong royong, masyarakat kini perlahan bangkit dari keterpurukan.
Bertahan di era pandemi masyarakat berupaya untuk tetap hidup, aksi diantara lainnya ialah mempertahankan potensi yang dimiliki Kompleks Candi Muaro Jambi mendorong masyarakat setempat untuk membentuk sebuah wadah bernama Balai Kreasi Pemuda Candi Muaro Jambi (BKPCMJ) pada tahun 2007. Dengan adanya BKPCMJ yang mempunyai anggota sekelompok pemuda asli desa yang memiliki semangat gotong royong untuk memajukan Candi Muaro Jambi dan memaksimalkan keberadaannya agar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pada awalnya, BKPCMJ fokus pada kegiatan sektor budaya berupa event dan pertunjukan, seperti panggung solidaritas dan seni Tari Topeng.
Usaha masyarakat dalam mempertahankan perekonomian di era Pandemi salah satunya yaitu membuka kedai kopi dan sentra oleh-oleh hasil dari UMKM di kawasan Candi Muaro Jambi yang pelaksanaannya melibatkan masyarakat desa. BKPCMJ memotivasi masyarakat dengan perlahan mulai berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata, seperti menjadi tour guide, membuka penyewaan sepeda, homestay, dan jasa fotografi. Selain itu BKPCMJ mengajak para pemuda berkreasi membuat miniatur candi dan rumah adat Jambi selain itu juga memberdayakan dan mengajak para perempuan untuk memproduksi kerajinan tangan berbentuk anyaman.
Berbagai usaha inilah masyarakat berupaya tetap mengabdi pada sektor pariwisata di Candi Muara Jambi ini, walaupun sulit namun dengan semangat tinggi, masyarakat mampu bertahan. Peran yang selanjutnya dari pemerintah adalah fungsi pengawasan bantuan supaya tidak diselewengkan dan menjaga produk yang dihasilkan agar terus berkualitas dan membawa karakter bangsa Indonesia.
Penulis: Cindy Septriani (Mahasiswa Magister Tata Kelola Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta)