Jakarta, Oerban.com – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini meminta Komisi Pemilihan Umum ( KPU) tidak meremehkan laporan kesalahan input dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Titi mengatakan KPU tidak cukup hanya mengumumkan bahwa kesalahan input itu telah diperbaiki. “Tetapi juga apa yang sudah dilakukan KPU. Apakah itu murni kesalahan kelalaian atau ada kesengajaan untuk membuat gaduh dan kisruh. Jadi jangan hanya mengatakan sudah memperbaiki,” ujar Titi ketika dihubungi, Minggu (5/5/2019). Dilansir dari kompas.com
Kisruh kesalahan input data di SITUNG KPU ini sempat heboh karena pihak BPN meminta agar proses input data ini dihentikan alasannya karena banyak terjadi kesalahan entry data yang berujung pada dirugikannya pasangan Prabowo-Sandi. Permintaan ini ditolak oleh pihak KPU.
Menurut Titi, hal itu merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap KPU. Ini juga untuk menjaga profesionalitas KPU dalam penyelenggaraan pemilu.
Posisi SITUNG ini sangat penting sebagai alat pantau dari masyarakat terhadap perkembangan input data. “Kan kita tidak mau kesalahan input ini membuat publik beranggapan KPU kurang profesional. Padahal posisi Situng ini penting untuk transparansi. Jadi KPU harus serius mengelolanya,” ujar Titi. Meski demikian, Titi tidak setuju jika Situng dihentikan karena banyak masalah human error. Dia menegaskan Situng memiliki manfaat untuk memberikan informasi kepada publik.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis menegaskan, Situng dalam Pemilu 2019 tidak akan dihentikan. “Situng ini baru akan dihentikan setelah semuanya selesai di-entry,” ujar Viryan. Sebab Situng merupakan bentuk transparasi KPU. Ada hak publik untuk mendapatkan informasi mengenai proses rekapitulasi suara di dalamnya. (TIM)