email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Selasa, April 30, 2024
- Advertisement -

Artis Yoo Ju Eun Dikabarkan Bunuh Diri: Mengapa Selebritas Korea Banyak yang Bunuh Diri?

Populer

Penulis: Ghina Syauqila

Dunia entertainment Korea Selatan tengah diselimuti kemelut duka sejak akhir Agustus kemarin. Pasalnya, seorang aktris kelahiran 3 Mei 1995 yang pernah membintangi drama korea Big Forest, Yoo Ju Eun, ditemukan tewas bunuh diri pada 29 Agustus 2022 kemarin.
Melalui surat wasiat yang dituliskan mendiang, Yoo Ju Eun mengutarakan kecintaan-nya pada dunia akting, namun baginya mengejar karier dalam dunia akting tersebut sangat sulit dan terasa menyiksa, seperti yang dituangkan mendiang pada salah satu potongan suratnya.

“Aku selalu ingin melakukan akting. Mungkin hal itu adalah segalanya bagiku atau hanya sebagian kecil dariku. Namun ternyata mengejar karier itu sangat sulit. Aku tidak ingin melakukan hal-hal lain dan ini sangat menyiksa. Aku menyadari punya mimpi adalah berkah dan kutukan di waktu yang sama.”

Sebelum Yoo Ju Eun, beberapa selebritas Korea Selatan juga memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, seperti Sulli f(x), Jonghyun SHINee, Goo Hara, dan Cha Inha.

Namun, sebenarnya apa yang mendasari atau menjadi latar belakang dari tindakan bunuh diri yang kerap menjadi pilihan beberapa selebritas Korea Selatan?
Jang Soong Nang, seorang peneliti sosial epidemiologi di Universitas Chung-ang mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab bunuh diri seseorang, yaitu kemiskinan, pengangguran, ketidaksetaraan gender, pola asuh yang buruk, konflik rumah tangga, konflik generasi, dan persaingan.
Tindakan bunuh diri yang dilakukan sejumlah selebritas Korea Selatan biasanya di-dasari oleh persaingan dan Cyber bullying alias paparan dari media sosial.

Persaingan
Kita sama-sama tahu bahwasanya Korea Selatan ‘menganut’ budaya hustle culture yang akut. Mengenai hustle culture sendiri, Sahabat dapat membacanya di artikel ini (Hustle Culture, Lifestyle-nya Si Workaholic yang Meneror Kesehatan Mental). Semua orang bersaing ketat untuk meraih ‘definisi kesuksesan’ yang ditetapkan sesuai standar sosial. Contohnya pada kalangan pelajar di Korea Selatan, mereka ‘tidak dianggap sukses’ jika tidak lolos ke top three universitas yang seakan ‘diagung-agungkan’ di sana, yaitu Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University—yang biasa orang-orang singkat dengan ‘SKY’.

Baca juga  Paman Boboho, Ng Man-Tat Meninggal Dunia

Pada kalangan yang bekerja, termasuk yang berprofesi sebagai selebritas, orang-orang akan berlomba-lomba mengejar karier, menyabet posisi tertentu, dan tidak ingin terkalahkan. Akibatnya banyak orang-orang yang merasa depresi karena persaingan ini dan tak sedikit yang memilih untuk bunuh diri.

Cyber bullying
Di Korea Selatan, selebritas dituntut untuk selalu menjadi ‘sempurna’ setiap waktu, dalam hal apapun. Media sosial yang dapat diakses semua orang hari ini, menjadi salah satu ‘ladang penuntutan’ terbesar itu, oleh netizen. Baik penggemar, haters, atau siapapun, semua-nya bisa menjangkau kehidupan para selebritas dengan cukup mudah saat ini, apalagi jika selebritas tersebut aktif bermedia sosial pula. Apapun yang dilakukan sang selebritas dapat menjadi kritikan, bahkan sindiran dan cacian. Tak jarang Cyber bullying ini membuat para selebritas memilih untuk mengakhiri hidup karena tidak tahan oleh hujatan dan dampratan yang terus-menerus menerornya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru