email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Serba-Serbi Active Listening (Bagian 3-3): Kiat-Kiat Mempersiapkan Diri Sebelum Mendengar Orang Lain

Populer

Penulis: Ghina Syauqila

Sebelum mulai mendengarkan orang lain, kita harus lebih dulu mempersiapkan diri agar siap secara lahir batin. Karena active listening bukan sekadar mendengarkan, melainkan mendengar dengan penuh perhatian, fokus, serta memberikan respon yang sesuai dengan yang dibutuhkan orang yang bercerita, untuk dapat memerhatikan, fokus, dan memberikan respon yang sesuai tersebut kita harus mempersiapkan diri secara optimal lebih dulu. Karena jika tidak mempersiapkan diri secara optimal, proses active listening yang kita lakukan tidak efektif dan berdampak untuk diri orang yang bercerita.

Nah, Sahabat, pada artikel sebelumnya yang dapat Sahabat baca di sini (Serba-Serbi Active Listening (Bagian 3-1): Kiat-Kiat Mempersiapkan Diri Sebelum Mendengar Orang Lain) dan (Serba-Serbi Active Listening (Bagian 3-2): Kiat-Kiat Mempersiapkan Diri Sebelum Mendengar Orang Lain) kita telah mengetahui hal-hal yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri sebelum mendengarkan orang lain. Kemudian, apa sajakah hal-hal yang seharusnya tidak kita lakukan dalam menyiapkan persiapan yang terbaik?

Yuk kita bahas!

DON’T (YANG TIDAK BOLEH SAHABAT LAKUKAN DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI)

Membiarkan masalah pribadi kita terbawa dalam proses mendengarkan, karena jika hal ini dibiarkan, bisa jadi kita akan ter-trigger. Nah, Sahabat, ketika kita memutuskan untuk mendengarkan seseorang, itu berarti yang menjadi pendengar adalah kita, semen-tara yang didengarkan adalah seseorang tersebut. Akan tetapi, jika kita belum selesai dengan masalah pribadi kita sendiri saat mendengarkan orang lain, bisa jadi kita yang banyak bicara atau kita yang justru bercerita. Mendengarkan cerita orang lain, kita jadi ingin bercerita, dan akhirnya kita yang mendominasi percakapan. Jika sudah seperti ini, tujuan mendengarkan secara aktif tadi tidak tercapai karena tidak efektif. Orang yang tadinya ingin bercerita pun jadi malas bercerita karena sebelum ia selesai, kita yang lebih banyak bercerita.

Baca juga  Serba-Serbi Active Listening (Bagian 4-3): Trik-trik Mendengarkan dengan Penuh Perhatian dan Fokus

Tidak dalam keadaan siap secara fisik dan mental untuk mendengarkan. Nah, seperti yang telah kita bahas sebelumnya, jika keadaan fisik dan mental kita tidak cukup baik untuk mendengarkan, yang kena dampaknya bukan hanya orang yang bercerita karena kita tidak terlalu mampu menanggapi dengan baik saat itu, akan tetapi, emosi kita juga akan semakin kacau. Kita yang awalnya merasa sedih, jadi lebih sedih. Pernahkah Sahabat justru merasa blue setelah mendengarkan orang lain? Itu mungkin karena kita memiliki masalah yang belum selesai dalam diri kita.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru