Sarilamak, Oerban.com – Sudah berulang kali kita mendengar pernyataan yang selalu dilontarkan oleh Kementerian Pertanian mengenai dukungannya kepada P4S selaku penggerak kegiatan pembangunan pertanian di pedesaan. Salah satunya dikemukakan langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
“Pembangunan pertanian yang kita lakukan dimulai dari desa. Oleh karena itu mari kita maksimalkan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan”, kata Mentan Syahrul.
P4S Saiyo Sakato yang terletak di Desa Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, tak luput turut andil mendukung pembangunan pertanian di wilayahnya. P4S Saiyo Sakato awalnya terbentuk dari kelompok tani dengan nama yang sama telah disertifikasi organik oleh LSO Sumbar sejak tahun 2019 untuk ruang lingkup Tanaman Segar & Produk Tanaman (sayuran organik). Bahkan wilayah tempat P4S Saiyo Sakato berada telah dikenal sebagai desa organik.
P4S Saiyo Sakato konsisten dalam mengembangkan pertanian ramah lingkungan melalui budidaya tanaman secara organik. Salah satu komoditi unggulan yang terus dikembangkan disini adalah bawang merah. Bawang merah varietas SS Sakato yang dibudidayakan merupakan varietas lokal asal Kabupaten Solok yang sebelumnya telah diteliti dan diseleksi oleh tim PKHT IPB dan sukses dilepas di pasaran pada tahun 2016. Ukuran bawang yang lebih besar, berwarna merah segar serta aroma yang harum ini mempunyai potensi produktivitas mencapai 12 ton/ha.
Saat ini P4S Saiyo Sakato tengah mempersiapkan penanaman bawang merah kembali. Didampingi oleh penyuluh pertanian setempat, Yulianis, P4S Saiyo Sakato percaya diri akan mencapai produktivitas yang tinggi.
“Saya hanya mendampingi saja, karena saya yakin para petani yang ada di P4S ini telah mahir dalam budidaya secara organik, terang Yulianis. Sebenarnya petani sendirilah sebagai pelaku utama yang menentukan keberhasilan suatu usaha pertanian,” tambahnya.
Hal yang berbeda dilontarkan oleh Nelia Irawati, ketua kelompok tani Saiyo Sakato.
“Peran penyuluh pertanian bagi kami sangat penting dalam mendukung peningkatan produktivitas. Berbagai kendala yang kami temui di lapangan dapat kami tanyakan ke penyuluh untuk diketahui solusinya,” tutur Nelia.
Kolaborasi yang seirama antara petani dan penyuluh dapat menciptakan harmoni yang sepadan dalam mensukseskan pembangunan pertanian. (DNA)
