Tanjung Jabung Timur, Oerban.com – Kegiatan Genta Organik (Gerakan Tani Pro Organik) merupakan salah satu program utama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Genta Organik merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, hayati dan pembenah tanah secara mandiri.
Pentingnya pemanfaatan bahan organik sebagai pupuk hayati pengganti pupuk kimia, mendorong Kementerian Pertanian untuk menyebarluaskan gerakan ini agar semakin berdampak kepada ektor pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani seluruh Indonesia untuk mengdaopsi gerakan ini, menurutnya pupuk organik sangat dibutuhkan selain karena pupuk subsidi yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.
“Belum lagi bahan baku seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya, jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap kabupaten harus jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat,” jelas SYL.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan “Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebih atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.”
Dedi menyarankan kepada para petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia sebagai bukti kepedulian kepada lingkungan dan ekosistem.
“Stop penggunaan pupuk kimia berlebihan, karena berdampak buruk seperti menimbulkan penyakit bagi tanaman dan juga pemborosan biaya produksi, solusinya tetap perlunya pemupukan berimbang,” tegasnya.
Ingin turut serta mensukseskan Genta Organik, Kabupaten Tanjung Jabung Timur menyelenggarakan Sosialisasi Sekolah Lapang Tematik Genta Organik pada Tanggal 14 Februari 2023. Kegiatan sosialisasi yang berlokasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Geragai ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Tanjab Timur, UPTD Penyuluhan dan Pertanian Dinas Tanaman Pangan Horikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Geragai. Sosialisasi dilakukan kepada perwakilan 10 kelompok tani terpilih di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Dalam sambutannya, Kadis TPH Kab. Tanjung Jabung Timur (Sunarno) berharap dengan adanya sekolah lapang ini, petani dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, di mana saat ini harganya relatif mahal dan ketersediaannya terbatas.
Turut hadir sebagai tim pengawalan dan pendampingan pelaksanaan SL di Provinsi Jambi, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi (Elly Sarnis P.) menghimbau kepada petani bahwa adanya SL diharapkan khususnya penggunaan pupuk organik digunakan salah satunya bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah.
Dalam pelaksanaan sosialisasi juga dilakukan diskusi terkait penetapan jadwal pelaksanaan SL yang dipandu oleh Koordinator BPP Geragai (Sahmalyadi). Hasil dari diskusi tersebut didapatkan jadwal pelaksanaan yang akan diawali dengan kegiatan rembug tani (14/2), 3 kali kursus tani (1/3; 6/3 dan 13/3) dan diakhiri oleh pelaksanaan Farm Field Day pada minggu ke-3 Agustus 2023.
“Rangkaian pelaksanaan SL tersebut diharapkan dapat menyesuaikan dengan pelaksanaan tanam dari petani peserta, sehingga hasil dari SL ini dapat diimplementasikan secara langsung dan berampak positif terhadap tingkat produksi,” ujar Koordinator BPP.
Penulis: Ferdinal