email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Akselerasi Kementan dan Pemprov Riau dalam Kegiatan Panen Raya Nusantara

Populer

Pasir Pengaraian, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan semangat gerakan Panen Raya Nusantara di 30 provinsi di 113 titik yang tersebar diseluruh Indonesia. Produksi padi melimpah dan telah dipastikan produksi padi tercukupi dari Sabang sampai Merauke

Di Provinsi Riau, panen padi dilaksanakan di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Ikut hadir dalam kegiatan panen nusantara ini diantaranya Bupati Rokan Hulu,Forkopimda Kabupaten Rokan Hulu, Kepala Dinas Pangan TPH Provinsi Riau, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu, Kepala OPD Lingkup Kabupaten Rokan Hulu, Kepala BPSIP Riau Kementan, Kepala Kanwil Bulog Riau Kepri, Direktur PT. Sarana Pembangunan Riau, Direktur PT. Swasembada Mitra Bersama, Camat Rambah Samo, Kepala Desa Rambah Samo, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian dan PPL, Petugas POPT, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta ketua Gapoktan, kelompok tani dan petani.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau yang diwakili oleh Staf Ahli Pemerintahan, Hukum  Politik dan kemasyarakatan (Yurnalis) mengucapkan terima kasih atas capaian Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, “Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Bapak Bupati atas segala upaya dalam peningakatan produksi dan produktivitas padi di Provinsi Riau, Alhamdulillah Produktivitas Padi di Rokan Hulu berdasarkan Rilis BPS Angka Tetap tahun 2022 pertumbuhan dari Tahun 2019 sampai 2022 meningkat 5,27 % atau dari 3,58 menjadi 4,07 ton/ha dan berkontribusi sebesar 2,74 % dari produksi Padi Riau 2022 yang  mencapai 213 ribu ton GKG, semoga capaian ini terus semakin meningkat, Sehingga dengan meningkatnya produksi padi tersebut dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain dan tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Gubernur.

Hasil produksi beras sendiri di Provinsi Riau yang dihasilkan pada lahan sawah yang luasnya 62.689 Ha baru bisa mencukupi lebih kurang 25 % dari total kebutuhan konsumsi penduduk Riau, dan untuk memenuhi ketersediaan konsumsi harus mendatangkan pasokan dari daerah lain seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung bahkan dari Pulau Jawa, Kebutuhan ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.  Dimana diprediksi jumlah penduduk Riau pada tahun 2024 sebanyak 6,7 juta jiwa dengan kebutuhan beras akan mencapai 498 ribu Ton, sehingga perlu dilakukan upaya yang serius dan gerak cepat dalam penyediaan pangan.

Baca juga  Kementan dan Gapoktan Mukti Jaya Rohil Laksanakan Panen Perdana Padi Demplot Digital Farming

Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten/Kota bersama-sama stakeholder terkait, telah dan akan melakukan serta meningkatkan upaya pengendalian inflasi akibat dari kenaikan harga pangan diantaranya dengan mengadakan Pasar Pangan Murah di berbagai lokasi Kab/Kota, Gerakan ASN Konsumsi Beras Lokal, Gerakan ASN dan Masyarakat Tanam Cabai, Gerakan Bumdes Tanam Cabai, Penggunaan dana BTT untuk pengendalian inflasi harga pangan daerah seperti pengembangan komoditas cabai, pasar pangan murah, subsidi transportasi pangan, dan dalam rangka peningkatkan ketahanan pangan kedepan sekiranya Bulog dan BUMD, Bumdes serta pabrik penggilingan beras yang ada di Provinsi Riau juga harus berperan diantara dalam serap gabah dan beras dari petani, apalagi pada musim panen raya padi saat ini,  sehingga para petani kita tetap semangat dalam usaha budidaya padi.

Terakhir, Gubernur Riau menyampaikan harapannya dalam kegiata panen ini.”Agar akselerasi peningkatan produksi padi dan tanaman pangan serta hortikultura dapat berjalan secara masif dan optimal, kami mohon dukungan Bapak Bupati untuk dapat menggerakan seluruh jajaran Perangkat Daerah terkait, Camat dan Lurah/ Kepala Desa serta bekerja sama dengan satuan TNI dan Polri serta stakeholder lainnya yang wilayahnya memiliki potensi untuk pengembangan tanaman pangan strategis,” harap beliau.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa tren produksi padi yang terus meningkat diharapkan mampu mendorong akses dan ketersediaan pangan yang melimpah pada masyarakat.

“Puncak panen padi nasional di tahun ini akan terjadi di bulan maret-april. Setelah itu kita akan percepat tanam kembali mengingat persediaan air masih melimpah,” ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa panen raya padi menjadi momen untuk mewujudkan petani modern. Panen raya nusantara telah dimulai serentak disejumlah daerah.??”Panen raya padi ini juga merupakan pembuktian petani Indonesia mampu memanfaatkan dan mengoperasikan peralatan modern pertanian seperti combine harvester,” ujar Dedi

Baca juga  BPP MODEL KOSTRATANI AIR HANGAT TIMUR PANEN PADI PERDANA DI MASA NEW NORMAL

Penulis: Enitha

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru