Lima Puluh Kota, Oerban.com — Untuk mendukung program swasembada pangan, Kelompok Tani Saiyo sekato terus berupaya untuk dapat meningkatkan produktivitas lahan di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan sistem Jarwo super.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa tugas pertanian tidaklah ringan. Karena pertanian harus menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa masyarakat Indonesia. Pertanian harus menjaga ketahanan pangan, imbuhnya.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menambahkan bahwa dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti, pertanian tidak boleh bermasalah, imbuhnya.
Beliau juga menambahkan “Pertanian harus terus berproduksi untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat dan penyuluh pertanian merupakan garda terdepan bagi pembangunan pertanian”, tegas Dedi.
Untuk mencapai peningkatan produksi padi banyak petani masih terdapat kendala yang ditemui, diantara kendala tersebut adalah penggunaan metode tanam padi masih secara konvensional/tegel sehingga produksi dan produktivitas belum bisa tercapai dan alternatif solusi yakni sistem Jarwo.
Ini dibuktikan oleh kelompok tani Saiyo Sakato kecamatan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, upaya yang di terapkan yakni dengan sistem Jarwo Super. Ketua kelompok tani saiyo sekato Nelia Irawati mejelasakan tujuan penanaman sistem jarwo super yakni bertujuan untuk meningkatkan hasil, memperkecil serangan hama, serta memudahkan perawatan pengendalian terhadap penyakit.
“Hasil produktivitas sebelum jarwo 4.8 ton/ha dan setelah Jarwo 5,7 ton/ha,” tambahnya.
Yulianis SP selaku Penyuluh Pertanian Pendamping berharap banyak dengan sistem jarwo ini sistem jarwo untuk menjadikan padi lebih produktif, serta menuai hasil yang baik, imbuhnya.
Penulis: Puji Lestari