Ankara, Oerban.com – Amerika Serikat meminta Turki untuk mengirim ke Ukraina sistem pertahanan rudal udara buatan Rusia yang memicu perselisihan besar dengan Washington, tetapi Ankara menolak proposal itu, kata diplomat top negara itu pada hari Minggu (7/5/2023).
Keputusan untuk mengakuisisi sistem anti-pesawat S-400 buatan Rusia akhirnya menyebabkan Turki dikeluarkan dari program multinasional yang mengembangkan jet tempur siluman F-35 generasi kelima.
Washington mengusulkan kepada Turki bahwa mereka memberikan kendali sistem kepada AS atau negara lain, termasuk Ukraina, ketika mencoba untuk melawan pasukan Rusia, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan pada sebuah wawancara dengan penyiar swasta Habertürk.
Cavusoglu tidak menjelaskan kapan proposal itu dibuat.
“AS meminta kami untuk mengirim S-400 ke Ukraina, dan kami mengatakan tidak,” katanya, menjelaskan bahwa permohonan ini tidak dapat diterima karena mereka berusaha melanggar kedaulatan Turki.
Para pejabat Turki telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu membeli S-400 untuk keamanan nasional, dan tidak ada negara lain yang memiliki hak untuk mengganggu ini.
Pada 2017, ketika upayanya yang berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS terbukti, Turki menandatangani kontrak dengan Rusia untuk memperoleh sistem S-400.
Para pejabat AS menentang penyebaran mereka, mengklaim S-400 tidak akan kompatibel dengan sistem NATO.
Turki, bagaimanapun, menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman bagi aliansi atau persenjataannya. Ankara telah berulang kali mengusulkan sebuah komisi untuk mengklarifikasi masalah ini.
Ditanya tentang kembali ke program F-35, Cavusoglu mengatakan Ankara tidak ingin kembali ke program melainkan ingin kembali dari Washington uang yang dibayarkan untuk jet tempur sebelum keluar dari program, sementara jetnya tidak pernah dikirim.
”Ankara sekarang memproduksi pesawat tempur nasional kita sendiri,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa Turki juga ingin meningkatkan hubungan dengan AS dan bahwa mekanisme yang diperlukan telah ditetapkan.
Tetapi Turki juga ingin membeli jet F-16 dan peralatan modernisasi dari AS, tambahnya, menyebutkan bagaimana permintaan itu tidak bergerak secepat yang seharusnya melalui Washington.
Ankara meminta F-16 dan peralatan modernisasi dari A.S. pada Oktober 2021. Kesepakatan itu akan mencakup 40 jet dan peralatan modernisasi untuk hampir 80 pesawat tempur yang sudah dimiliki Komando Angkatan Udara Turki dalam inventarisnya.
Sumber: Daily Sabah