Bandung, Oerban.com – Pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II FSLDK Bandung Raya sukses menyalurkan semangat bagi para pemuda, khususnya aktivis dakwah, pada Sabtu, (24/6/2023).
Rapimda II dilaksanakan selama dua hari, 24-25 Juni 2023, di STTT Bandung. Acara ini dihadiri oleh perwakilan 42 Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya yang meliputi 7 kabupaten/kota.
Pembina KMI Libaasuttaqwa, Abdurrahman, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki kesan yang menyenangkan, apalagi melihat FSLDK sekarang bisa hadir kembali.
Dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Ketua DPRD Kota Bandung dan Ketua DPD KNPI Bandung, mereka berbagi semangat dan menyampaikan beberapa nasehat bagi para pemuda peradaban.
“Pesan saya sebagai bagian dari kepemudaan di Kota Bandung, lawan terus optimisme untuk bisa menghadirkan kebaikan sebanyak mungkin orang, jangan pernah merasa lemah, tetapi harus punya semangat pantang menyerah dalam menghadirkan kebaikan di mana pun dan kapan pun, di posisi apa pun,” pesan Ketua DPD KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi, Sabtu (24/6/2023).
Direktur Politeknik STTT Bandung, Tina Martina berharap kegiatan ini memberikan dampak manfaat yang besar bagi pembangunan karakter di kampus sampai berkarir di masyarakat, berkarir di industri sehingga nanti menjadi calon pemimpin dengan pemikiran islami.
“Kemudian saya juga berharap kegiatan rapim daerah ini bisa mempersatukan semua kampus dengan dakwah islamiyahnya dan akan membangun ukhuwah yang baik untuk masa depan, di negara Indonesia ini,” kata Tina.
Terakhir, Ketua DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan juga turut hadir memberikan nasehat dan harapan bagi para pemuda peradaban di acara Rapimda II ini.
“Mudah-mudahan kegiatan Rapimda ini, terutama mengkonsolidasikan berbagai aktivitas yang ada sehingga bisa lebih menguatkan, sehingga dakwah itu bisa hadir ke dalam berbagai event-event yang berkesinambungan,” kata Teddy.
Dengan berbagai dinamika yang ada,Teddy menegaskan, pemuda harus pandai memunculkan ide dan gagasan baru untuk dakwah ke masyarakat sehingga mudah diterima. Bukan sekedar menjadi komunitas-komunitas yang materi-oriented.(*)
Editor: Ainun Afifah