Deli Serdang, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) tak hentinya mencetak petani-petani muda berkualitas di seluruh Indonesia melalui beberapa program yang dimiliki, salah satunya yaitu magang Jepang. Petani muda ini diharapkan untuk dapat mempercepat tumbuhnya petani-petani muda lainnya dan juga dapat mendukung pembangunan pada sektor pertanian di Indonesia.
Program magang Jepang tidak hanya melakukan regenerasi petani namun juga sebagai upaya pengembangan kapasitas SDM pertanian. Adanya proses permagangan diharapkan pemuda yang berangkat dapat menjadi agripreneur yang mumpuni dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di sektor pertanian.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengungkapkan saat ini Kementan sedang berupaya untuk melahirkan wirausaha muda di sektor pertanian.
“Petani muda saat ini harus mempunyai jiwa wirausaha, harus kreatif dan inovatif untuk membangun sektor pertanian. “Petani yang seperti itu (memiliki jiwa wirausaha tinggi) yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional,” jelas Dedi.
Baca juga: Rangkaian Pertemuan ASEAN AMAF ke-45 (oerban.com)
Seperti diketahui bersama Jepang merupakan negara yang sangat terkenal dengan industri pangan dan pertaniannya. Sistem pertanian di Jepang mempunyai sistem kerja yang baik, dengan menggunakan teknologi yang canggih. Untuk menanam, menyirami, hingga memanen, petani Jepang telah dibantu dengan mesin. Namun di satu sisi, Jepang memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya manusia.
Hal ini tentunya menjadi peluang bagi Indonesia, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan menyiapkan SDM yang siap untuk bekerja dan belajar di Jepang.
“Sebelum kita berangkatkan, mereka kita latih bahasa dan keterampilan lain khususnya pertanian baik melalui pendidikan vokasi maupun melalui pelatihan vokasi. Kita juga menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) khususnya mereka yang juga merupakan alumni magang Jepang serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia,” ujar Dedi.
Balai Pelatihan Pertanian Jambi (Bapeltan Jambi) mengunjungi P4S Karya Mandiri di Deli Serdang, Sumatera Utara yang diketuai oleh Parno, Amd. Kunjungan kali ini dipimpin oleh Plt. Kepala Bapeltan Jambi Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP beserta Widyaiswara Bepeltan Jambi.
P4S Karya Mandiri merupakan tempat orientasi magang Jepang bagi calon peserta untuk 6 (enam) provinsi binaan Bapeltan Jambi. Orientasi calon peserta magang Jepang dilaksanakan tgl 2 Oktober sampai 30 November 2023. Peserta orientasi yang dibina berjumlah 7 (tujuh orang) dari berbagai wilayah binaan Bapeltan Jambi.
Parno mengungkapkan bahwa kegiatan orientasi ini selain melatih bahasa juga menerapkan metode magang dengan melatih pengetahuan, fisik, dan mental. Selain itu peserta dilatih merancang dan mengelola usaha mandiri untuk modal persiapan awal keberangkatan ke Jepang. Usaha tani mandiri yang dilakukan berupa mengelola lahan pertanian secara berkelompok. Usaha tani mandiri ini mengajarkan mereka untuk merumuskan apa yang mau ditanam, cara mengelola lahan, cara menghadapi kendala lahan dan melakukan pemasaran komoditas hasil panen.
“P4S merupakan miniatur sebelum terjun langsung ke Jepang. Diharapkan peserta orientasi tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan yang diberikan saat pembekalan magang Jepang di P4S Karya Mandiri. Selain itu harus ada regenerasi di pengelolaan P4S agar lebih bisa berkembang lagi,” ujar Elly.
Editor: Ainun Afifah
