Kota Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pembinaan dan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Hal ini untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kapasitas KWT.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanin (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, melakukan pembinaan dan pendampingan KWT di wilayah binaannya melalui UPT Teknis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan wadah bagi kaum wanita untuk mengelola serta mengekspresikan berbagai pemikiran di bidang pertanian. Selain itu juga sebagai sarana dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan bagi anggota kelompok, sehingga diharapkan kegiatan kelompok lebih kreatif, mengikuti perkembangan zaman, dan bermanfaat bagi anggota serta masyarakat sekitar.
Baca juga: Diseminasi Informasi, Langkah Awal Pemberdayaan Rumah Tangga Petani untuk Peningkatan Taraf Hidup
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan pemberdayaan KWT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. “Maka dari itu pemberdayaan KWT agar difokuskan menggali potensi pangan lokal di daerahnya, untuk menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan lokal,” ungkapnya.
Dedi juga menambahkan jika saat ini pertanian harus berorientasi bisnis atau keuntungan. “Tujuannya untuk memberikan kesejahteraan kepada petani, termasuk wanita taninya agar mampu mengelola hasil pertaniannya agar dapat meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.
Mendukung hal tersebut Kementan melalui UPT Bapeltan Jambi melakukan pelatihan pengenalan teknologi tepat guna untuk pertanian (budidaya jamur tiram) di Balai Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Pelatihan ini berlangsung pada Jumat, 17 November 2023 dengan 24 orang peserta dari 3 kelompok KWT di Desa Pondok Meja.
Kegiatan ini di buka oleh Kepala Desa Pondok Meja (Martoyo). Selain itu juga dihadiri oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Mestong (Oki Tribuana, SE), Sekretaris desa, Babinkamtibmas, dan Pembina KWT (Ibu Karsinah). Sedangkan Narasumber Berasal dari Bapeltan Jambi yaitu Masnun, S.Pt., M.Si.
Desa Pondok Meja merupakan salah satu desa dari 14 desa di Kecamatan Mestong yang akan menjadi desa mandiri. Kegiatan ini merupakan dana desa yang perencanaannya sudah disusun tahun 2022 dan pelaksanaanya di tahun 2023. Kegiatan pelatihan ini merupakan pembekalan bagi KWT dalam melakukan budidaya dan sekaligus pengolahan jamur tiram menjadi beraneka produk sebelum bantuan di terima.
Pelatihan kali ini juga mempraktikan pembuatan baglog jamur dengan teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di Bapeltan Jambi. Hal ini guna memperdalam pemahaman KWT dalam mengelola kumbung jamur ke depannya. Karena pemahaman ini sangat penting baik dari pembuatan, perawatan serta pemanenan jamur bila sudah masuk waktu panen. Selain itu juga diberikan pemahaman dan pencegahan terhadap jenis hama penyakit yang ada pada jamur tiram.
Kepala Desa Pondok Meja, Martoyo, berharap bahwa nantinya ibu-ibu KWT dapat mamanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Nantinya masing-masing KWT akan mandapatkan 1 unit kumbung beserta isinya sebanyak 1500 baglog yang siap untuk dibudidayakan.
Masnun, S.Pt., M.Si selaku Widyaiswara Bapeltan Jambi berharap pelatihan ini dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga. Dengan adanya pelatihan ini KWT memiliki kemampuan dalam mengelola budidaya jamur sehingga dapat menghasilkan produksi yang tinggi dan sekaligus dapat mengolah jamur tiram menjadi aneka makanan dan masakan lainnya untuk keanekaragaman pangan yang dapat memberikan nilai tambah dari jamur tersebut.(*)
Editor: Ainun Afifah
 terus mendorong pembinaan dan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT)){kind=link}