email : [email protected]

26.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

PMII Boyolali Menggelar Aksi Refleksi dan Nobar Debat Cawapres

Populer

Boyolali, Oerban.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Ki Ageng Pengging Kabupaten Boyolali menggelar Aksi Refleksi dan Nobar Debat Cawapres di depan seketariat PMII KAP, Jumat (22/12/2023). Aksi ini dihadiri puluhan kader PMII di lingkup Komisariat Ki Ageng Pengging, dengan memakai dress code hitam-hitam.

Orator menyampaikan hasil kajian dari Bidang Keilmuan PK PMII KAP mengenai menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia. Menurut masa aksi, Indonesia mengalami kemunduran dan penurunan kualitas demokrasi.

“Aksi ini diselenggarakan atas rasa kekhawatiran PMII Boyolali melihat dinamika politik hari ini. Hari ini kami melihat bahwa sumbu kekuasan tidak lagi di produk hukumnya namun sumbu kekuasan berada di tangan para penguasa. Inilah salah satu bentuk respon kami terhadap kedzoliman yang dilakukan oleh para penguasa di bumi pertiwi ini. Kami jijik melihat orang-orang yang melanggengkan praktik-praktik politik kotor yang tidak menjunjung tinggi asas kejujuran dan keadilan,” kata Muhamad Cahyo Adi, selaku Koordinator Aksi.

Masa aksi juga menyampaikan 6 penilaian terhadap kemunduran demokrasi di Indonesia saat ini, di antaranya yaitu:

Pertama, korupsi dan ketertutupan menjadi praktik meluas, sedangkan lembaga anti-korupsi dilemahkan.

Kedua, ancaman kebebasan berekspresi semakin terang-terangan, baik dari negara maupun masyarakat.

Ketiga, kebebasan berorganisasi cenderung mengalami regresi.

Keempat, kebebasan dan independensi media semakin rentan karena terdampak adanya pemusatan kepemilikan dan intervensi kekuasaan.

Kelima, penegakan hukum nyaris tak pernah mengalami kemajuan.

Keenam, macetnya regenerasi dan pembangunan kesadaran dalam situasi yang abu-abu. Antara belum demokratis, tetapi tidak sungguh otokratik.

Ketua PMII Komisariat Ki Ageng Pengging, Latiful A’la menyampaikan, “Hari ini para intlektual muda Boyolali berkumpul di sini untuk menyampaikan aspirasinya, keresahannya, kegelisahannya, kekhawatiran akan nasib bangsa ini yang dizolimi dan dikotori oleh para penguasa. Kami berkumpul disini memliki visi yang sama untuk mewujudkan demokrasi yang jujur dan adil, melalui kritikan-kritan kami. Selain aksi refleksi kami juga mengadakan Nobar Debat Cawapres pada malam ini, yang bertujuan untuk membentuk para pemuda boyolali agar menjadi pemilih yang cerdas di kontestasi PEMILU Tahun 2024 nanti. Saya berharap semua pemuda dapat melihat iklim dan dinamika politik yang terjadi saat ini dengan kritis dan transformatif,” ujarnya.

Baca juga  Mengambil ‘ibrah’ dari Rusuhnya Kongres HMI dan Molornya Kongres PMII

Setelah selesai melaksanakan Aksi Refleksi dan Nobar, kader PMII KAP menggelar deklarasi pernyataan sikap mengenai Pemilu tahun 2024. Dengan lantang mereka menyatakan: “Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Ki Ageng Pengging Kabupaten Boyolali, berkomitmen bersama menciptakan Pemiku yang damai 2023/2024 anti hoax dan black campaign media sosial. Serta mengawal pemilu tahun 2024 dengan paradigma kritis transformatif guna mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.”(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru