Oleh: Arya Sumarta
Muaro Jambi, Oerban.com – Agresi Konflik dan ketegangan antara Israel dan Palestina pada 07 Oktober 2023, ini menimbulkan konflik dan ketegangan yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa yang berjatuhan di antaranya yang tewas akibat agresi ini sedikitnya 21. 822 yang tewas di palestina. Sebagian besar yang tewas adalah perempuan dan anak kecil serta orang tua, lalu menimbulkan korban luka – luka sedikititnya 55. 000 yang terluka akibat agresi israel di palestina. Lalu akibat agresi ini mengakibatkan kerusakan fasilitas umum termasuk di antaranya Rumah Sakit, Tempat Peribadatan, dan wilayah pemukiman warga dan sipil di wilayah palestina.
Sehingga Pemerintah Indonesia mengeluarkan Tindakan Khusus dan Tegas, yaitu mengeluarkan kebijakan pemerintah dalam bentuk dukungan penuh terhadap kemerdekaan palestina. Lalu memberikan sikap dan melakukan strategi, serta program yang bisa di lakukan untuk merealisasikan terciptanya Kemerdekaan Palestina.
Berikut ini adalah Kebijakan Pemerintah terhadap Dukungannnya terhadap Kemerdekaan Palestina yaitu terdapat di Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945. Lalu, Pembukaan UUD 1945 ini tak hanya sekedar sebagai Dokumen yang berisikan landasan Hukum, akan tetapi menjadi pedoman landasan dasar moral dalam berkehidupan bangsa. Lalu Kita sebagai Masyarakat Indonesia wajib memahami isi PEMBUKAAN UUD 1945. Dalam Pemahaman mengenai PEMBUKAAN UUD 1945 menjadi sangatlah begitu penting, karena Agresi Milioter Israel ke Palestina ini Menyangkut dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang sedang berlangsung di Palestina. Dalam hal ini pemerintah Indonesia langsung memberikan sikap tegas terhadap konflik ini, yakni mendukung penuh terhadap kemerdekaan palestina, karena sesuai dengan Isi dari Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dengan hal inilah Pemerintah Indonesia memberikan dukungan Penuh atas kemerdekaan Palestina
Terkait konflik agresi militer Israel Ke Palestina ini, Menjadi perhatian khusus terhadap aktifitas pollitik Luar Negeri Indonesia, Termasuk Diplomasi Indonesia, terkait segala tingkatan politik
Sehingga terkait konflik ini, Pemerintah Indonesia melakukan Strategi khusus untuk merealisasikan dalam mendukung kemerdekaan Palestina yakni menggunakan strategi diplomasi yang kongkrit di antaranya iyalah: 1. Penyelenggaraan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada bulan April 2015 yang menyepakati Declaration on
Palestine yang pada intinya mengarisbawahi dukungan negara-negara Asia dan Afrika terhadap perjuangan bangsa Palestina dalam rangka memperoleh kemerdekaannya dan upaya menciptakan two-state solution. 2. Menjadi tuan rumah International Conference on the Question of Jerusalem pada tanggal 14-16 Desember 2015 bekerja sama dengan Organisasi Kerjasama Islam dan United nations Committee on the Inalienable Rights of the Palestinian People.
Pertemuansecara khusus membahas isu Jerusalem yang merupakan salah satu dari 6 outstanding core issues dari penyelesaian konflik Palestina dan Israel (isu pengungsi, pemukiman ilegal Israel, perbatasan, keamanan, dan air). 3. Atas permintaan Presiden Palestina, menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa (LB) OKI ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif pada tanggal 6-7 November 2023.
Selain dukungan Tingkat diplomasi Indonesia memberikan bantuan kepada Palestina di antara lain:
Bantuan “in kind” berupa pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi 1.257 warga Palestina.
Komitmen pemberian pelatihan di bidang infrastruktur, teknologi, informasi, pariwisata, light manufacturing, dan pertanian. senilai USD 1,5 juta bagi warga Palestina dibawah kerangka the Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD)
Bantuan sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan Indonesian Cardiac Center di RS As-Shifa di Gaza. Kontribusi kepada UNRWA sejak tahun 2009-2014 sebesar USD 360.000
