Muaro Jambi, Oerban.com – Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Dr. Ir. Sam Herodian, MS., IPU., APEC Eng memberikan pembinaan pegawai dengan tema “Tetap Produktif di Bulan Suci Ramadhan” di Bapeltan Jambi selaku UPT Kementan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Publik Imam Wahyudi, SI.Kom. M.Sos, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ardi Praptono, SP., M.Agr, Kepala BSIP Jambi Dr. Salwati, SP., M.Si, serta Plt. Kepala Bapeltan Jambi Muhammad Taufiqur Rohman, SP., MP.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Plt Kepala Bapeltan Jambi, beliau mengatakan bahwa Bapeltan Jambi merupakan UPT Kementan dibawah BPPSDMP Kementerian Pertanian dengan spesialisasi bidang Perkebunan. Bapeltan Jambi ingin menjadi Learning center Kelapa Sawit dengan dukungan BPPSDMP.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Publik Imam Wahyudi, SI.Kom. M.Sos memberikan motivasi kepada pegawai bahwa kita dapat mengubah paradigma dengan memahami komunikasi publik. Dengan komunikasi publik yang baik bisa dilakukan untuk pengembangan Bapeltan Jambi.
Terkait dengan Oplah dan Pompanisasi beliau mengatakan, “Oplah dan pompanisasi untuk membuat Indonesia sebagai superpower pangan dunia. Apa yang kita lakukan sekarang bukan untuk memecahkan masalah sekarang tetapi juga untuk jangka panjang. Mari kita lakukan bersama-sama untuk kebanggaan sebagai bangsa,” ujar Imam.
Saat ini Kementan sedang menjalankan program oplah dan pompanisasi diberbagai daerah di Indonesia. Program ini dicanangkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman guna mendukung swasembada pangan di Indonesia.
“Salah satu program untuk mencapai swasembada pangan dapat dilakukan melalui optimalisasi lahan rawa dalam peningkatan produksi pangan, tentunya program ini perlu melibatkan dukungan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, penyuluh, dan petani muda,” sebut Amran.
Sejalan dengan hal tersebut, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Dr. Ir. Sam Herodian, MS., IPU., APEC Eng dalam arahannya yaitu kebijakan produksi pangan dan mitigasi resiko faktor pembatas produksi, mengatakan bahwa “Kegiatan Oplah dan Pompanisasi oleh Satgas Darurat Pangan merupakan bagian dari upaya percepatan peningkatan produksi beras, mendukung Indonesia menuju Negara Super Power Pangan Dunia.”
Kementan mengerahkan 5 strategi untuk mendukung upaya tersebut yaitu Quick Yielding (cepat menghasilkan) melalui support penuh pompa, penyediaan pupuk bersubsidi dan mekanisasi. The Easiest Way (mulai dari yang paling mudah) karena hal ini berkaitan dengan waktu yang terbatas. The Fastest Way (Jalan Tercepat). The Safe Way, yaitu dengan pendampingan satgas dari Kementan, kejaksaan dan Babinsa untuk pengawalan di lapangan. The Best Way According to the conditions melalui pelaksanaan Oplah dan Pompanisasi disesuaikan dengan kondisi lahan”
Selain itu beliau juga mengatakan bahwa siapapun yang mempunyai nilai lebih maka akan digunakan dalam artian ini yaitu SDM. Hal ini tercermin dari Mentan mendorong semua pegawai untuk ikut dalam lelang jabatan yang diadakan di lingkup Kementan.