email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Wagub Jambi Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanen

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, secara resmi membuka Diskusi Kelompok Fokus (FGD) tentang Penanganan Banjir di Sungai Batang Merao setelah Banjir pada Januari 2024, di Hotel Aston, Selasa (07/05/2024).

Pada acara tersebut, Wakil Gubernur Sani mengajukan harapan bahwa pertemuan dalam FGD ini akan melibatkan berbagai pihak untuk mencari solusi permanen dalam penanganan banjir di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Hadir dalam acara tersebut adalah Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir, Pelaksana Tugas Bupati Kerinci, Asraf, serta berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam sambutan dan arahannya, Wakil Gubernur Sani menegaskan bahwa semua pihak perlu menyadari bahwa masalah banjir tidak bisa diatasi secara terpisah menurut sektor, melainkan memerlukan kerja sama dan sinergi lintas sektor.

Baca juga: Gubernur Jambi Serahkan SK 1.860 PPPK Pemprov Jambi Formasi 2023

“Saya berharap masukan dari pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait, instansi vertikal serta para pakar dapat menghasilkan solusi/alternatif kedepan dalam mengelola ekosistem dan mengurangi dampak bencana diwilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,” kata Wagub Sani.

Wakil Gubernur Sani juga menekankan bahwa akan ada banyak tantangan yang perlu diatasi bersama, baik terkait pengurangan risiko banjir maupun regulasi terkait penanganan DAS antar wilayah administrasi yang berbeda.

“Besar harapan saya melalui kegiatan ini, kedepan kita dapat menyusun program terintegrasi, baik dari hulu, tengah hingga hilir, menyiapkan solusi dan alternatif untuk memitigasi dan menangani banjir dikawasan rawan bencana dan juga seluruh wilayah Provinsi Jambi,” ujar Wagub Sani.

Wakil Gubernur Sani menjelaskan bahwa dalam penanggulangan banjir yang terjadi di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci pada bulan Januari 2024, Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dengan perangkat daerah terkait untuk membantu dalam penanganan, serta memastikan kelancaran pasokan makanan dan bantuan logistik kepada masyarakat di wilayah tersebut tidak terganggu, baik selama banjir maupun setelahnya.

Baca juga  MENYOAL PSIKOLOGIS RATU MUNAWAROH

“Evakuasi warga diminta secepatnya dilakukan untuk daerah yang dinilai rawan bencana. Petugas kesehatan juga diminta siaga disetiap posko pengungsi selama 24 jam dan gratis untuk mengantisipasi adanya pengungsi yang jatuh sakit. Besar harapan kita bersama, agar apa yang telah dilakukan dan sedang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk menangani bencana banjir di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan seluruh wilayah rawan bencana di Provinsi Jambi dapat mengurangi dampak yang dirasakan oleh masyarakat, dan selanjutnya dapat menguatkan komitmen seluruh masyarakat Provinsi Jambi bersama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi melakukan mitigasi terhadap bencana banjir diwilayah Provinsi Jambi,” ucap Wagub Sani.

Wakil Gubernur Sani juga menjelaskan bahwa penanganan sedimentasi atau pendangkalan Sungai Batang Merao merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat, namun Pemerintah Provinsi Jambi akan berusaha untuk mengajukan usulan kepada Pemerintah Pusat terkait masalah tersebut.

“Saya berharap semua stakeholder dapat memonitor dan saling berkoordinasi agar upaya- upaya mitigasi banjir dapat dilakukan lebih maksimal, berupaya untuk mengenali risiko banjir, penegakan aturan serta penyadaran masyarakat untuk memitigasi dan mengatasi banjir diwilayah Provinsi Jambi,” pungkas Wagub Sani.

Pejabat (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, dalam paparannya menjelaskan bahwa peristiwa bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kerinci pada tanggal 30 Desember 2023 disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan di beberapa titik lokasi, yang menyebabkan meluapnya air Sungai Batang Merao dan beberapa anak sungai lainnya.

“Berdasarkan perhitungan dari dinas terkait, diperoleh nilai total kerugian akibat rusaknya infrastruktur, rusaknya lahan pertanian dan meningkatnya kerentanan kesehatan masyarakat pada wilayah terdampak bencana alam banjir dan longsor yaitu sebesar Rp. 896.441.382.504 (Delapan ratus Sembilan puluh enam miliar empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus delapan puluh dua ribu lima ratus empat rupiah). Dan untuk itu salah satu upaya penanganan pasca banjir ini pemerintah Kabupaten Kerinci telah membentuk Tim Pengkajian kebutuhan banjir dan longsor Kabupaten Kerinci,” jelas Pj. Bupati.

Baca juga  Wagub Sani Apresiasi Parto.id Dorong Ekonomi Digital di Jambi

Pj. Bupati juga menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan di Sungai Batang Merao, antara lain melakukan normalisasi sepanjang Sungai Batang Merao dari Hulu ke Hilir, membangun Turap/Talud/Bronjong di tebing sungai yang rentan longsor, serta melakukan normalisasi Danau Kerinci.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru