Oerban.com – Israel menghadapi kritik internasional karena meningkatnya jumlah korban jiwa dan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza, dengan lebih dari 900.000 warga Palestina mengungsi akibat pertempuran dalam dua minggu terakhir, dan kini kekurangan tempat berlindung, makanan, air, dan obat-obatan, Jum’at (24/5/2024).
Tank dan pasukan Israel bergerak maju di tenggara Rafah, menuju distrik barat kota yang padat penduduk sambil melanjutkan operasi di tiga pinggiran timur. Sementara itu, para pejuang Palestina dengan gigih menolak invasi darat tersebut.
Dua rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di wilayah Jabalia, Gaza utara, telah dikepung selama berhari-hari, sementara tentara Israel menargetkan fasilitas kesehatan penting tersebut dengan tembakan artileri dan senjata ringan.
Direktur eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Catherine Russell, mengatakan : “Anak-anak di Gaza terus menanggung akibat buruk dari pemblokiran jalur bantuan dan peningkatan operasi militer serta pertempuran di Rafah dan sekitarnya.”
Setidaknya 35.800 orang telah tewas dan 80.011 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Di sisi Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada tanggal yang sama adalah 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.
Sumber: Aljazeera