Palembang, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi selama 3 tahun berturut-turut telah berhasil mendapat dukungan pendanaan dari BPDPKS untuk melatih SDM Pertanian khusus komoditas kelapa sawit. Di tahun 2024 ini Bapeltan Jambi mendapat 13 angkatan, yang mana 9 angkatan telah dilaksanakan di Bapeltan Jambi. Tak seperti 2 tahun sebelumnya 4 angkatan terakhir dilaksanakan diluar kota, 3 angkatan di Palembang dan 1 angkatan di Medan.
Pelatihan Pengelolaan Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit Angkatan II, merupakan salah satu pelatihan yang diselenggarakan di Palembang, tepatnya di Hotel Novotel. Pelatihan yang diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 30 Juli sampai dengan 2 Agustus 2024 diikuti oleh 30 orang peserta yang kesemuanya berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pelatihan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kabid PSP, Herlan Kagami, kemarin (30/7/2024) dihadiri oleh Kepala Bapeltan Jambi yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Penyelenggaraan Pelatihan, Layanan Konsultasi dan Pegelolaan Inkubator Agribisnis, Kepala Dinas Perkebunan Perkebunan Kabupaten Lahat dan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang masing-masing juga diwakili oleh Kabidnya.
Herlan Kagami dalam arahannya menyatakan, “Saya mendengar wacana bahwa kedepan BPDPKS tidak lagi BPDPKS tapi berubah menjadi BPDP saja.”
Hal ini berarti konsentrasi pendanaan yang digelontorkan tidak hanya pada komoditas kelapa sawit saja, namun juga pada komoditas perkebunan lainnya. Apa artinya? Kesempatan bapak/ibu akan berkurang. Maka dari itu gunakan kesempatan ini dengan sebaiknya-baiknya karena bapak/ibu merupakan orang-orang pilihan dari sekian banyak pekebun kelapa sawit, tegas Herlan.
Sebelumnya, Hidayat yang mewakili Kepala Bapeltan Jambi menyatakan bahwa banyak yang beranggapan melatih SDM itu tidak seksi, padahal SDM merupakan kunci keberhasilan berbagai aspek. Memang dampaknya tidak langsung terlihat, tidak seperti infrastruktur yang tampak secara fisik namun keberhasilan penggunaan sarana prasarana yang benar, produktivitas yang meningkat diawali dengan SDM yang berkualitas, jelas Hidayat. (DNA)
