email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

PAHLAWAN MILENIAL TANPA TANDA JASA

Populer

Pahlawan Milenial Tanpa Tanda Jasa
Oleh : H. Mezi Arsento

Berkibarnya bendera Indonesia di seluruh penjuru khatulistiwa merupakan kolaborasi dan pergerakan perjuangan para pahlawan hebat dari seluruh kelompok perkumpulan, tokoh-tokoh politik, baik pemuda, pergerakan serikat tani, buruh, tokoh agama, berbagai suku bangsa dan pejuang-pejuang kemerdekaan yang merelakan nyawanya untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan walaupun dengan senjata bambu runcing.

Terkhusus perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang kita kenal dengan perjuangan para pahlawan di Surabaya yaitu pertempuran 10 November 1945. Dimana kota Surabaya merupakan salah satu kota saksi bersejarah dalam mempertahankan Republik Indonesia, pertempuran 10 November telah banyak berguguran korban jiwa dan darah perjuangan para pahlawan, peristiwa ini mengingatkan kita akan bagaimana saat itu para pejuang bangsa dengan segala daya dan upaya ikhlas berperang mempertahankan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka pada 17 Agustus 1945, saat itu Indonesia masih berusia kurang lebih 3 bulan. Dengan berbagai upaya menggoyangkan dan merebut kembali kemerdekaan dari bangsa Indonesia, bala tentara Belanda dan bala tentara Inggris yang masih ingin berkuasa disaat rakyat Indonesia telah merdeka terus membakar semangat membara rakyat untuk menumpaskan penjajah hingga keakar-akarnya inilah yang memicu pertumpahan darah pejuang.

Puncak peperangan 10 November dapat kita jadikan momentum bagi milenial saat ini dan dimasa yang akan datang. Mau dibawa kemana bangsa ini dan bagaimana milenial menjamin Republik Indonesia tetap berdiri kokoh di deretan negara maju dan sukses menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Dapat penulis uraikan, harapan besar dalam merayakan momentum hari pahlawan 10 November ini, milenial merupakan suatu kekuatan baru dalam dunia kehidupan hari ini, Indonesia memasuki bonus demografi artinya jumlah manusia produktif yang cukup banyak. Jika bicara bonus berarti diatas rata-rata dunia. Angka usia produktif dapat kita syukuri dan berbangga, kekuatan milenial dengan bonus demografi bagaimana mendorong milenial untuk mampu menjadi pahlawan-pahlawan hari ini dan masa yang akan datang, tantangan besar bangsa adalah jika suatu bangsa mampu terus mempertahankan negara dengan berbagai macam tekanan perubahan, perubahan itu sendiri meliputi kemajuan ilmu dan teknologi, maupun kemajuan pola kehidupan dan kebiasaan yang mengkombinasikan kebutuhan manusia dengan penggunaan teknologi.

Baca juga  Atasi Dampak Perang Rusia-Ukraina, Anis Matta: Pemerintah Perlu Siapkan Pemadam Kebakaran Ekonomi

Adapun upaya tersebut terdiri dari :

1. Peningkatan sumber daya manusia mutlak harus bangsa dan negara upayakan jika ingin negara kita semakin besar, namun cinta tanah air dan bela negara di generasi milenial harus lah semakin kuat di pupuk dengan cara-cara baru yang tidak monoton membuat milenial semakin tidak memaknai perjuangan para pendiri bangsa, salah satu contoh bagaimana kita memberdayakan masyarakat dengan cinta produk dalam negeri sudah salah satu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, mencintai tanah air dengan berbagai inovasi yang mampu bersaing dengan bangsa lain.

2. Meningkatkan pola kegotong royongan disetiap insyan milenial dengan cara menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam untuk kemamkmuran daerah kita sendiri bukan malah menjual kepada asing dalam membangun dan berinvestasi bagaimana kita bergotong royong membangun ekonomi pemuda yang semakin kuat, tingkatkan kekuatan ekonomi lokal maka ini bagian dari perjuangan masa kini.

3. Milenial menjauhi narkoba, karena narkoba merupakan musuh besar bangsa untuk maju dan berhasil, semakin kuat generasi milenial melawan bahaya narkoba, semakin besar kita untuk terus maju.
4. Memiliki jiwa kompetisi, artinya selama ini mental yang kita bangun lebih kepada setiap urusan jika diurus oleh orang yang tepat maka kita akan mulus, maka urusan saat ini kita jangan mengandalkan orang lain untuk sukses. Andalkan diri sendiri untuk mampu berkompetisi dengan yang lain.

5. Kebersamaan dan kolaborasi memperkuat jati diri bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai sejarah, budaya dan kearifan lokal. Saat ini pemuda mesti menjaga sejarah, budaya dan kearifan lokal dengan cara-cara yang baru. Memanfaatkan momentum perubahan dan percepatan dengan teknologi. Karna tidak semua bangsa memiliki hal demikian diatas.

Baca juga  Harkitnas ke-114, Senator Yogyakarta Sebut PR Dalam Pendidikan Indonesia Masih Banyak

Sehingga, sikaf dan mental pahlawan bagi generasi muda haruslah selalu dipupuk dalam setiap aktifitas kepemudaan dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat dan bernegara. Mari jadikan momentum hari pahlawan sebagai penyemangat mencintai negara ini, mempertahankan dengan semangat kompetisi untuk selalu optimis mengharumkan nama bangsa dan negara dalam setiap aktifitas kita. Pemuda Indonesia Bersatu. Selamat hari pahlaman 10 November 2019.

Penulis : H. Mezi Arsento
Editor : Siti Saira. H

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru