Kota Jambi, Oerban.com – Brigade pangan merupakan kunci utama swasembada pangan, di mana swasembada ini hanya terdiri atas satu komando yang terdiri atas 8 kunci yaitu (1) irigasi/infrastruktur (PU); (2) benih unggul (ID Food); (3) Pupuk bersubsidi (PIHC); (4) Padi Gogo/Sawit; (5) program cetak sawah 3 juta ha; (6) serap gabah (bulog); (7) Pengawalan (TNI); dan (8) Pengawalan lainnya (POLRI).
Brigade pangan merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang sedang hangat. Brigade pangan terdiri atas kumpulan petani milenial yang berumur 17 s.d 37 tahun dan memiliki jiwa usaha tani serta semangat yang tinggi untuk mengolah tanah dan meningkatkan produksi pertanian.
Satu brigade pangan terdiri atas 15 orang petani milenial yang akan menggarap lahan seluas 200 ha. Lahan tersebut merupakan lahan yang diolah secara bersama-sama dengan menyewa lahan petani dan dilakukan dengan sistem bagi hasil, misalnya 30:70, di mana 30% hasil produksi merupakan milik pemilik lahan dan 70% adalah milik anggota brigade pangan.
Balai Pelatihan Pertanian Jambi ikut merangkul pemuda tani milenial untuk dapat berpartisipasi dalam program Kementerian Pertanian ini. Salah satunya dengan memberikan pendampingan penuh untuk seluruh anggota brigade pangan yang sudah ditunjuk secara langsung oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Brigade pangan juga turut didukung oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) wilayah Bungo, Tebo, dan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Sebelumnya dalam program Optimasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Perluasan Areal Tanam (PAT) juga terjadi kolaborasi antara UPT Kementan dan Dandim. Hingga saat ini, peningkatan OPLAH melalui kegiatan intensifikasi lahan seluas 34.1152 ha dan tadah hujan seluas 17.455 ha.
Editor: Ainun Afifah