Refor Diansyah Putra Terbaik FKIP Universitas Jambi mewakili Sumatera, dengan jabatan Ketua Umum IMAKIPSI Pusat Periode 2019-2021 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, tanggal 12-17 November 2019.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UMJ, Dekan UMJ, WD 3 UMJ, Wakil Ketua MPR RI, Perwakilan Wali Kota Tangerang, perwakilan Polresta Tangerang, perwakilan PP Muhammadiyah, 66 kampus di Indonesia dengan total 155 peserta.
Terpilihnya Refor menjadi Ketua, ini menjadi kiat motivasinya untuk menjadi seorang pemimpin. Karena kekuatan dari kebangsaan ini ialah Kepemimpinan. Refor mempunyai tingkat kepemimpinan yang sangat tinggi, hingga ia dipercayai menjadi Ketua Umum IMAKIPSI Pusat dan juga Wakil Ketua Umum IMAKIPSI SUMBAGSEL 2019. Refor yang sangat berantusias dalam kepemimpinan, ia juga sangat aktif di berbagai organisasi, salah satunya ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BEM KBM FKIP 2018/2019 Universitas Jambi. Karena menjadi pemimpin itu tentu mencari pengalaman, salah satunya berorganisasi. Tidak hanya itu, Ia juga merupakan mahasiswa yang berprestasi. Pernah menjalani PPL INTERNASIONAL ASEAN, yang diselenggarakan oleh SEAMEO pada tahun 2018. Menurutnya pengalaman itulah yang paling berharga dalam kehidupan.
Saat diwawancari oleh salah satu tim Oerban. Refor menyatakan tujuan utama saat dipercayai menjadi Ketua Umum IMAKIPSI pusat yaitu tentu mengharumkan nama IMAKIPSI yg telah besar dari kepengurusan sebelumnya. “IMAKIPSI merupakan satu satu nya organisasi yg mewadahi BEM FKIP Seluruh Indonesia. Selain itu, kita akan Fokus menggoreng isu-isu pendidikan yang memang tidak sesuai dengan kehidupan bermasyarakat”.
Refor berharap banyak untuk pendidikan di Indonesia atau khusus nya di Provinsi Jambi. “Yang menjadi masalah utama sebenarnya fasilitas atau sarana prasarana. Pemerintah secara masif belum memeratakan hal tersebut. Apalagi di daerah daerah yang belum terjamahi oleh fasilitas yg belum lengkap. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai calon pendidik. Dan IMAKIPSI siap menjadi garda terdepan”.
Ia sebagai pemuda milenial, juga menyampaikan pesan kepada pemuda Indonesia agar lebih peduli pendidikan.
“Pemuda Indonesia, jangan acuh terhadap pendidikan. Karena pendidikan merupakan landasan awal kita dalam mengepakkan sayap ke ranah apapun. Bidang apapun juga butuh pendidikan sebagai modal awal kita”.
Refor juga memberikan sedikit wejangan khususnya untuk Pemuda Indonesia
“Jika dulu, Ir. Soekarno membutuhkan 10 pemuda untuk mengguncangkan dunia, maka hari ini kita membutuhkan seorang guru untuk memperbaiki karakter bangsa”.
Penulis: Muthia Arahmah
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
