Kota Jambi, oerban.com – Minggu malam (19/1) sejak pukul 19.30 Wib Rambu House, sebuah studio musik di samping minarko Telanai malam itu tampak berbeda. Lahan kosong yang dibatasi dinding-dinding mural disulap menjadi panggung seni sederhana dengan beberapa kursi serta meja di hadapannya sebagai tempat untuk berdiskusi.
Acara dibuka dengan nyanyian dan pembacaan puisi yang begitu apik. Baru pada pukul 21.00 Wib diskusi gerakan sosial perempuan dan lingkungan dengan tema the only why to build hope is through the earth yang dipandu oleh Dani, seorang seniman bebas Jambi dimulai.
Dengan menghadirkan tiga orang narasumber, Herlin Noviyanti perwakilan dari Beranda Perempuan, Wardah Mabela WALHI Jambi, serta Krisnaldo Triguswinri seorang mahasiswa Jambi yang sedang menempuh pendidikan magister administrasi publik di Universitas Diponegoro.
Diskusi tersebut berjalan lancar dan hangat. Masing-masing narasumber berbicara mengenai hubungan feminisme sebagai gerakan perempuan yang melakukan kegiatan untuk melindungi lingkungan, pengalaman mereka serta pentingnya keterlibatan perempuan dalam mencegah dan mengatasi permasalah lingkungan.
“Pengalaman saya ikut turun langsung membantu korban kebakaran hutan, dibilang pencitraan, biasalah netizen” katanya di sela-sela diskusi. Diskusi tersebut berakhir pada pukul 22.00 Wib dengan penampilan musik oleh Ismet Raja.
