Siak, Oerban.com – Pada 12 Februari 2020, Balai Pelatihan Pertanian Jambi mengadakan sosialisasi program – program Kementerian Pertanian ke Dinas Pertanian Kabupaten Siak. Acara yang bertajuk coffee morning ini dihadiri oleh Kabid PSD, Kasi Penyuluhan Budiman, SP, Sekretaris Dinas Pertanian Arisman, SP serta perwakilan dari Bapeltan Jambi M. Taufiqurrohman, SP. MP.
Dalam kesempatan itu, Bapeltan Jambi mencoba mensosialisasikan program – program unggulan Kementerian Pertanian seperti Kostratani, penumbuhan P4S dan petani millenial. Program – program tersebut sangat ditunggu aplikasinya di tingkat Kabupaten. Seperti yang disampaikan oleh Kasi Penyuluhan bahwa perlunya sosialisasi program – program unggulan tersebut sampai ke tingkat Kabupaten sehingga terjadi persamaan langkah dalam mengawal program Kementerian Pertanian di Dinas Pertanian Kabupaten Siak.
Lebih lanjut Kabupaten Siak sudah mengalokasikan anggaran DAK untuk merehabilitasi BP3K beserta perangkat didalamnya yang tujuannya untuk mendukung program Kostratani. Selain itu juga didiskusikan tentang perlunya regenerasi petani muda dan perubahan mindset dalam pengembangan dunia pertanian karena perkembangan teknologi.
Hal ini sejalan dengan misi Bapeltan Jambi hadir ke Kabupaten Siak untuk mencari petani millenial yang berorientasi eksport untuk dibina dan dikembangkan secara kontinyu. Dilain sisi sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Siak menyatakan perlunya pengembangan SDM pertanian melalui pelatihan, tidak hanya untuk petani tapi juga penyuluh perlu peningkatan kompetensi. Sebelumnya Bapeltan Jambi juga menyerahkan sertifikat P4S ke kelompok pemuda tani Insan Cita, Kabupaten Siak.
Kegiatan Bapeltan Jambi ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian yang ingin membangun sinergi pertanian yang maju, mandiri dan modern, sehingga petani millenial ada didalamnya. Dan untuk mencapai pertanian maju, mandiri dan modern tersebut, ada empat aspek/langkah yang mesti diperhatikan, diantaranya yaitu gerakan nasional untuk peningkatan produksi dan produktivitas, menurunkan biaya pertanian melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi, pengembangan dan penerapan mekanisasiserta akselerasi pemanfaatn inovasi teknologi, serta ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan termasuk lahan rawa dan suboptimal lainnya dan penyediaan air.
Penulis: Wahyudi. N
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini