Oleh: Muthia Arahmah
Masih bermimpi khayalan gaib
berjumpa ria penuh tanda tanya
menikmati nyenyak akal bersahut dunia luar, tersenyum remang entah kenyataan
panggilan shubuh mulai bersenggol
seakan-akan terbangun: kembangkan sajadah lalu sholat
hingga sudah menyelesaikan. Hatipun legah karena memenuhi kewajiban
melanjuti sekisah tadi, bercampur mesra; “seakaan-akan fakta”
mendengar sahutan burung mulai merenung lalu bersiul dikamar
terbangun: melihat pukul enam pagi
bergegas kilat lalu berwudhu
itulah setan membinasakan
membisik manusia dalam angan, menggoda manusia dengan cerita, menganggu manusia bertemu kepada Rabbnya
Mendalo Asri, Maret 2020
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini