Kota Jambi, Oerban.com – Rabu, 05 November 2025, Sekolah Alam Al-Fath Jambi kembali mengadakan kegiatan tahunan, yaitu “Susur Kota”.
Pada kegiatan “Susur Kota” siswa-siswi akan belajar menempuh rute dari sekolah menuju tempat yang sudah ditentukan, menyusuri kota, mencoba menaiki kendaraan umum dan hanya dibekali uang secukupnya untuk satu kelompok agar bisa sampai ke tempat tujuan.
Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan berfikir kritis siswa-siswi bagaimana menyikapi dan menemukan solusi dari masalah yang tengah mereka hadapi. Seperti mereka diperbolehkan menumpang mobil pick up atau sejenisnya, dengan tetap didampingi oleh fasilitator.

Kegiatan ini diikuti oleh 19 siswa-siswi, didampingi oleh guru fasilitator kelas, 2 guru pendamping dan 1 guru tim dokumentasi.
Seberang Kampung Jelmu adalah tempat tujuan Susur Kota kali ini, tepatnya di Rumah Batik Siti Hajir. Yang menjadi tujuan dari kegiatan Susur Kota ini, adalah peserta merasakan sehari menjadi warga seberang dan belajar kearifan lokal serta kekayaan budaya masyarakat Seberang Kota Jambi.
Pada hari pertama, diawali pengarahan oleh Kepala Sekolah SD Alam Al-Fath, Lirafni Zilhayati, S.Ud dan Wali Kelas 5, Juwita Permatasari, S.E. Kemudian, Fasilitator mengecek perlengkapan mereka selama perjalanan, dan dilanjutkan do’a bersama agar diberikan kelancaran dan keberkahan dalam kegiatan ini.
Siswa-siswi dan Fasilitator kelompok pertama mulai berjalan, sampai diperjalanan 3 KM, peserta mendapatkan tumpangan mobil pick up hitam yang menuju ke arah yang sama dengan kegiatan Susur Kota. Hal yang sama terjadi pada kelompok selanjutnya.
Peserta sampai di Gentala Arasy pukul 09.10 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah batik Siti Hajir sembari mampir membeli makanan di tepi sungai Batanghari.
Sesampainya di Rumah Batik Siti Hajir, para peserta disambut dengan hangat oleh tuan rumah, yaitu Kemas Junaidi dan Siti Hajir. Siti Hajir telah menjadi pengrajin batik sejak tahun 1985, dan mendirikan sanggar batik dengan sang suami tahun 2007 di Seberang.
Kemas Junaidi menjelaskan “Batik ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Melayu Jambi, pada masa kesultanan tersebut ciri khas batik Jambi adalah warna merah, dan motif utamanya adalah flora dan fauna”.
Juwita, selaku Wali kelas juga menyampaikan “Dengan diadakannya kegiatan ini, kami berharap anak-anak bisa mengenal dan memahami dengan baik kearifan lokal yang ada di Seberang kota Jambi”.
Siswa-siswi dibagi menjadi 6 kelompok dan praktik langsung membatik dengan Pemilik Rumah Batik. Mereka sangat antusias belajar membatik, karena ini adalah pengalaman pertama mereka membatik, langsung dengan ahlinya.
Muhammad Nur juga menuturkan “Saya selaku Guru pendamping, sangat mendukung kegiatan Susur Kota ini, karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mereka, serta melatih ketangguhan mereka dalam mempersiapkan diri untuk kegiatan yang lebih menantang lagi”.
Setelah selesai belajar membatik, peserta disuguhi kue khas Seberang, yaitu kue muso, pedamaran, klepon dan kue putu. Kegiatan dilanjutkan dengan siswa – siswi menyelesaikan eksplorasi dan mengerjakan project yang telah ditentukan.
Editor: Alfi Fadhila

