email : oerban.com@gmail.com

25 C
Jambi City
Monday, November 10, 2025
- Advertisement -

Sekolah Alam Al-Fath Jambi Gelar Agenda “Live In”, Usung Tema: Mengeksplorasi Kearifan Lokal Desa Jambi Tulo

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Sekolah Alam Al-Fath Jambi telah selesai mengadakan kegiatan “Live In” untuk siswa kelas 6 SD. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, yaitu pada tanggal 27 Oktober 2025–31 Oktober 2025, bertempat di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Markas Komunitas Jambi Bersakat.

Kegiatan tahunan ini diikuti oleh 26 siswa-siswi, bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis, kemampuan menangkap, mencatat dan memahami apa yang tengah dipelajari. Mereka belajar dan praktik mengenai kearifan lokal yang ada di sana secara langsung dari sumbernya.

Selain itu, kegiatan ini juga melatih kemandirian anak-anak yang jauh dari orang tua. Mereka selama di posko melakukan pekerjaan sendiri seperti memasak, mencuci baju, mencuci piring, menyapu dan merapikan barang-barang pribadi mereka.

Baca juga  Bersama Jun Mahir, BBS Hadiri Paripurna HUT ke-25 Muaro Jambi

Aktivitas yang dilakukan pada hari pertama, Senin (27/10/2025), diawali dengan pelepasan anak-anak “Live In” yang dilepas oleh Ketua Yayasan Rahmatan Lil ‘Alamin, Sekolah Alam Al-Fath Jambi, yaitu ibu Fenti Resmiaty, S.T., Kepala Sekolah SD Alam Al-Fath, yaitu ibu Lirafni Zilhayati, S.Ud., serta guru dan orang tua Wali siswa.

Kemudian anak-anak berangkat ke Desa Jambi Tulo. Sampai di sana kegiatan pertama adalah pembukaan bersama Plt. Kepala Desa Jambi Tulo, yaitu Taufiq, pendiri Komunitas Jambi Bersakat yaitu Adi, serta Edward selalu ketua komunitas Jambi Bersakat. Pembukaan berlangsung hikmat di sanggar Komunitas Jambi Bersakat.

Pada acara pembukaan ini, Kepala Sekolah SD Alam Al-Fath, ibu Lirafni Zilhayanti, S.Ud menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih sudah disambut dengan baik, semoga anak-anak kami bisa belajar dengan antusias di sini dan bisa mengenal banyak kearifan lokal yang ada di Desa Jambi Tulo ini.”

Baca juga  Gandeng Jun Mahir Selaku Warga Lokal, BBS Punya Peta Sebaran Basis Suara yang Merata

Taufiq, Plt. Kepala Desa Jambi Tulo juga menyampaikan, “Tentunya kami sangat senang dengan kehadiran adik-adik dari SD Alam Al-Fath, semoga ini menjadi awal kolaborasi dengan kami, dan adik-adik bisa belajar banyak tentang kearifan lokal yang ada di Desa Kami”.

Hari kedua, anak-anak belajar tentang pembuatan gula aren, yang diawali oleh penjelasan teori kemudian dilanjutkan praktik yang didampingi oleh Syawal selaku penyadap nira. Pelajaran yang dapat diambil dari pembuatan gula aren ini adalah kesabaran, perjuangan dan kejujuran, karena penyadap nira harus menghadapi banyak rintangan, seperti risiko digigit binatang buas, memanjat pohon yang tinggi, dan proses pembuatan yang lama, yang membutuhkan kesabaran dan optimisme.

Tentang kejujuran, para pembuat gula aren di Desa Jambi Tulo sangat menjaga kemurnian dan kualitas gula aren, tidak dicampur dengan bahan-bahan instan.

Sekolah Alam Al-Fath Jambi Gelar Agenda "Live In", Usung Tema : Mengeksplorasi Kearifan Lokal Desa Jambi Tulo
Sekolah Alam Al-Fath Jambi Gelar Agenda “Live In”, Usung Tema : Mengeksplorasi Kearifan Lokal Desa Jambi Tulo. (Foto: ist)
Baca juga  Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Muaro Jambi Gelar Upacara di Bukit Cinto Kenang

Dan pohon aren, dari akar sampai ujung daun yang tinggi, semuanya dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti bisa dibuat bahan bangunan, sapu lidi, makanan kolang-kaling khas ramadhan, dan lain-lain.

Anak-anak sangat antusias dan senang, karena bisa belajar langsung membuat gula aren, apalagi ditambah perjalanan yang seru menuju rumah Syawal menggunakan mobil L-300 yang membuat anak-anak berteriak karena mobilnya bergoyang-goyang.

Hari ketiga, anak-anak belajar tentang pelestarian tanaman anggrek, Adi menjelaskan ada 76 jenis tanaman anggrek, kemudian mempraktikkan secara langsung cara menanamnya, yaitu dengan media batok kelapa. Tanaman anggrek ini sangat banyak manfaatnya, di antaranya sebagai obat dan bahan wewangian seperti parfum.

Baca juga  Tiba di Sengeti, Kaesang Disambut Hangat Pendukung BBS-Jun

Hari berikutnya, anak-anak belajar menganyam, yaitu membuat tikar dengan daun pandan air. Meskipun sulit, anak-anak sangat antusias belajar. Selain dapat dibuat tikar, daun pandan air juga bisa dibuat wadah jarum jahitan, atap rumah, dan lainnya. Ketika menganyam kita juga belajar tentang kesabaran karena melalui proses pembuatan yang cukup lama.

Setelah menganyam, anak-anak dan guru menaman pohon durian daun di kebun milik Agus, di sana ada berbagai macam tanaman. Sore harinya anak-anak bermain bola dengan anak-anak Desa Jambi Tulo, mereka senang memiliki banyak teman baru.

Malam harinya, anak-anak menyaksikan pertunjukan musik Gambang Jambi Tulo, musik yang secara historis adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah menunggu waktu panen padi tiba. Anak-anak juga sangat senang melihat pertunjukan musik ini, karena ini pengalaman pertama kali mereka menyaksikan pertunjukan musik Gambang Jambi Tulo.

Baca juga  NPCI Muaro Jambi Gelar Sosialisasi Pembibitan Atlet Disabilitas, Kerja Sama dengan Pemerintah Kecamatan Maro Sebo

Dengan kita melestarikan musik ini berarti kita menjadi bagian dari orang-orang yang menjaga sejarah. Kegiatan selesai, esok harinya anak-anak bersiap pulang ke sekolah dan ke rumah masing-masing.

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru