Jambi, Oerban.com — Dalam rangka mendukung kebijakan Kementerian Pertanian yang menetapkan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan pada tahun 2026, penguatan kapasitas sumber daya manusia pertanian menjadi langkah strategis yang terus diupayakan.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian yang memiliki tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis, serta pelatihan profesi di bidang pertanian bagi aparatur dan non-aparatur pertanian, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Pelatihan Teknis Budidaya Kakao.
Kegiatan TOT Budidaya Kakao ini dilaksanakan pada 16–20 Desember 2025 di Balai Pelatihan Pertanian Jambi di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Pelatihan ini ditujukan untuk mempersiapkan widyaiswara dan tenaga pelatihan agar memiliki kompetensi teknis dan metodologis yang memadai dalam melaksanakan pelatihan serta pendampingan budidaya kakao kepada petani di lapangan.
Pelaksanaan TOT Kakao dilatarbelakangi oleh kebutuhan industri kakao terhadap petani dan tenaga kerja yang terampil serta memiliki pengetahuan yang memadai mengenai budidaya kakao yang baik dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, peserta dibekali pemahaman untuk meningkatkan kualitas kakao melalui penerapan budidaya yang sesuai standar, meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, serta mendorong keberlanjutan industri kakao dengan memperhatikan prinsip ramah lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan tidak hanya diberikan melalui penyampaian materi di kelas, tetapi juga dilengkapi dengan praktik lapangan yang menekankan penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya kakao.
Pendekatan pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konseptual sekaligus keterampilan praktis peserta secara menyeluruh.
Melalui penyelenggaraan TOT ini, diharapkan widyaiswara dan tenaga pelatihan mampu menguatkan kapasitas petani kakao dalam menerapkan budidaya kakao yang baik dan berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hasil, produktivitas, pendapatan petani, serta mendukung keberlanjutan industri kakao nasional.
Editor: Alfi Fadhila

