Oerban.com- Dilansir dari laman kementerian kesehatan Republik Indonesia, tanggal 14 Juni diperingati sebagai hari Donor Darah Sedunia.
Menurut WHO, transfusi darah menyelamatkan hidup dan meningkatkan kesehatan, tetapi banyak pasien yang membutuhkan darah tidak memiliki akses untuk mendapatkan darah yang aman.
Terdapat peningkatan 7,8 juta donor darah sukarela sejak tahun 2013-2018. Di negara berpenghasilan rendah, hingga 54% diberikan kepada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Sedangkan di negara-negara berpenghasilan tinggi, kelompok pasien yang paling sering di transfusikan lebih dari 60 tahun dengan persentase sebanyak 75%.
Dalam panduan WHO, kebutuhan darah minimal 2% dari jumlah penduduk. Maka, jika jumlah penduduk Indonesia sebanyak 267,7 juta jiwa pada tahun 2018 maka kebutuhan darah sebesar 5.354.000 kantong darah, dan hal itu tentu bertambah seiring dengan naiknya jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 ini.
Di masa pandemi Covid-19 ini, orang-orang lebih banyak dituntut untuk melakukan sosial distancing dengan melakukan pekerjaan dari rumah, meskipun begitu, jumlah kebutuhan darah di tiap rumah sakit belum tentu berkurang, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan dalam pentingnya mendonorkan darah.
Penulis : Novita Sari
Editor : Siti Saira. H
