Bangko, Oerban.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), memulai bekerja membangun pertanian dari wilayah kecamatan dengan Program Kostratani, singkatan dari Komando Straegis Pembangunan Pertanian. Kostratani adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan melalui optimasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian. Kostratani mempunyai 5 (lima) peran, salah satunya sebagai “pusat pembelajaran”.
Kostratani sebagai “pusat pembelajaran” dapat melalui: percontohan, bimbingan teknis, kursus tani/pelatihan, fasilitasi pembelajaran, penyediaan materi dan metode pembelajaran, pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Berikut penjelasan peran Kostratani sebagai “pusat pembelajaran” melalui “percontohan” serta contoh BPP yang telah melakukan peran tersebut.
Program Komando Strategis Pertanian (Kostratani) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan penyelenggaraan kostratani dilakukan Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) nantinya BPP akan berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian dan pusat pengembangan jejaring. BPP akan menjadi center of excellent semua aktivitas pertanian.
Percontohan merupakan suatu contoh penerapan model usaha tani dengan pengembangan teknologi dan usaha tani berorientasi bisnis sesuai kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha, dilaksanakan di lahan BPP, lahan pelaku utama, atau lahan kelompok tani. Percontohan meliputi kegiatan-kegiatan: Kaji Terap, Demplot, Demfarm, Demarea, dan Sekolah Lapangan (SL).
Ini dibuktikan oleh Kostratani Tabir Kabupaten merangin dengan memanfaatkan lahan yang ada di BPP Tabir seluas 400 m2 dengan membuat percontohan sebagai tempat pembelajaran. Arliza, SP Selaku Koordinator BPP Tabir menjelaskan penanaman koro Pedang di lahan BPP Tabir dimaksudkan sebagai lahan percontohan terhadap petani yang sekarang ini sedang melakukan replanting sawit di kecamatan Tabir ilir yang termasuk dalam wilayah kerja BPP Tabir.
Lebih lanjut Arliza, menambahkan juga ada alasan petani menanam komoditi Karo pedang dilahan replanting sawit adalah : menambah kesuburan tanah sebagai penutup tanah lahan sawit, mudah karena tidak membutuhkan perawatan, tahan hama penyakit, umur tanaman relatip singkat, harga cukup bersaing. Saat ini sedang dilakukan panen seluas 20ha dengan produktifitas 6 ton/ha.
Agus selaku penyuluh setempat menjelaskan bahwa peran penyuluhan tidak pernah berhenti di sini peran penyuluh dalam memberikan pelayanan kepada kelompok tani senantiasa memberikan arahan pentunjuk teknis budidaya Karo pedang melalui kegiatan penyuluhan, dengan metode anjangkarya, diskusi kelompok, dll termasuk membantu menghubungkan (akses) informasi pemasaran hasil dan keberlanjutan usaha tani koro pedang dalam skala yg lebih besar,” ungkapnya.
Penulis : Puji Lestari
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini