Kerinci, Oerban.com – Meski penangan Covid-19 dinilai belum maksimal oleh beberapa pihak, namun pemerintah pusat tetap bersikukuh untuk melaksanakan Pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti. Tahapan demi tahapan telah dilewati oleh para paslon, kepalang tanggung memang jika harus ditunda, belum lagi tidak ada yang tahu kapan pandemi covid-19 akan berakhir. Untuk itu, sah-sah saja jika pemerintah memutuskan untuk tetap melaksanakan pilkada serentak, dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan tentunya.
Memang pilkada tahun ini tidak begitu terasa bagi sebagian orang, maklum, pengaruh dari cara kampanye yang agak sedikit berbeda, ditambah lagi dengan isu omnibus law yang sedang naik daun, membuat suasana pilkada jadi tidak begitu terasa. Biarpun begitu, para paslon tetap bergerilya untuk bisa meraup suara sebanyak-banyaknya.
Di jambi sendiri, sejak tahun 1957, belum ada sekalipun Gubernur atau wakil Gubernur yang di isi oleh masyarakat asli kerinci, namun bukan berarti tidak ada orang hebat yang lahir dari surganya provinsi jambi tersebut. Tahun ini misalnya, ada 2 orang hebat yang hendak maju mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, yaitu Asafri Jaya Bakri, dan Syafril Nursal. Dari kedua orang hebat tersebut, yang berhasil lolos mencalonkan diri sebagai wakil gubernur adalah Syafril Nursal, berpasangan dengan Fachrori Umar selaku petahana.
Menurut KPU, daftar pemilih sementara provinsi jambi ada sekitar 2,4 juta lebih, dengan 192.788 pemilih berasal dari kabupaten Kerinci. Itu artinya, Kerinci punya 8% dari 100% suara yang akan menentukan pemenang pilkada 9 desember nanti. Karena yang bertarung di pilkada nanti ada 3 paslon, maka 8% adalah angka yang cukup besar seharusnya. Dengan catatan, 8% adalah angka untuk seluruh daftar pemilih yang ada di kerinci. Pertanyannya, mampukah masyarakat kerinci memberikan 8% suara tersebut kepada putra terbaik daerahnya?.
Dengan segala potensi yang dimilki, saya rasa sudah saatnya bagi Kerinci untuk mengukir sejarah di dalam pemerintahan provinsi Jambi, momentum pilkada tahun ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Penulis: Zuandanu P
Editor: Renilda PY
