Sarolangun, Oerban.com – Guna menjaga ketahanan pangan di wilayahnya, Pemerintah Daerah menyalurkan bantuan berupa sapi betina sejumlah 13 ekor kepada petani di Desa Sungai Baung, Kecamatan Sarolangun , Kabupaten Sarolangun.
Kegiatan penyaluran bantuan tersebut merupakan inisiasi dari berbagai pihak baik dari pemerintah daerah, pemerintah desa dan penyuluh pertanian. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadis TPHP, Kepala UPTD, Kordinator BPP beserta penyuluh.
Kadis TPHP mengatakan bantuan berupa sejumlah sapi betina ini didatangkan dari Mentawak Baru, dengan jenis Sapi Bali.
“Diharapkan adanya bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian para petani. Saya juga berharap sapi ini dapat berkembang biak yang dimana nanti anakannya dapat diperdagangkan untuk meningkatkan kesejehteraan petani dan sekaligus menjaga ketahanan pangan Kabupaten Sarolangun,” pungkas Kadis.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Sarolangun, Huzairin dalam sambutannya menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bantuan yang bersumber dari Dana Percepatan Pembangunan Desa (P2D) yang bersumber dari Anggaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sarolangun didistribusikan ke masing-masing desa per tahunnya dikucurkan sebesar Rp. 200.000.000.
“Pengucuran dana tersebut difokuskan dalam rangka menjaga ketahanan pangan di tahun 2020 di saat situasi sulit yang sedang dilanda pandemic COVID-19. Selain itu, dana tersebut diharapkan dapat membantu untuk memulihkan ekonomi warga”, tambahnya.
Di sisi lain, kegiatan ini juga tidak akan berhasil tanpa bantuan penyuluh pertanian. Penyuluh bertugas untuk mendata petani penerima manfaat dalam rangka memastikan bahwa penerima manfaat dari bantuan tersebut dapat tepat sasaran.
Penyuluh pertanian BPP Sarolangun, Yanti, menegaskan bahwa bantuan berupa sapi ini dapat dimanfaatkan sebagai bentuk diversifikasi usaha, sehingga nantinya dapat meningkatkan tingkat perekonomian keluarga.
Berbagai upaya tersebut sangat didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan agar pertanian tetap tidak boleh berhenti, seperti apapun kondisinya.
“Saat ini, kondisi pangan tidak kalah penting dari kesehatan. Karena dalam situasi dan kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah. Apalagi dalam kondisi seperti pandemi Covid-19 sekarang. Oleh karena itu, seluruh insan pertanian di mana pun berada, memiliki tugas menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia guna mewujudkan ketahanan pangan,” ungkap Dedi.
Penulis : Ahmad. SJ
Editor : Tim Redaksi