Aceh Tengah, Oerban.com – Kepala BPP Kecamatan Atu Lintang, Salman, pada saat ini bersama Koperasi Kompak yang berdiri di tahun 2014 sebelumnya merupakan koperasi bergerak di serba usaha dan sempat beberapa tahun fakum. Kemudian pada Bulan Juni 2020 Ketua Koperasi sharing dengan Kepala BPP Atu Lintang terkait harga kopi yang semakin turun di saat pandemi Covid 19. Kemudian menindak lanjuti hal tersebut kami selaku PPL yang berada di wilayah Kecamatan Atu Lintang mencarikan sebuah solusi. “Saat ini kami yang merupakan Master Trainer dari Scopi Mengupayakan kepada kawan kawan yang ada di Scopi tersebut untuk mencarikan Buyer sebagai pembeli kopi di Wilayah Kecamatan Atu Lintang yang pada saat itu juga berkordinasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM,” jelas Salman.
Pada Bulan Juli 2020 akhirnya kami di link kan dengan Luis Dreyfus Company (LDC) melalui bidang Sustainability yang akan ikut membina petani di sektor agroforestry kemudian lebih lanjut akan di diarahkan ke bidang komersial untuk di sertifikasikan petani kopi dan kebun kopinya yang akan di arahkan untuk ekspor yang sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi pada petani Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh tengah yang anggotanya merupakan perwakulan dari setiap kampung yang ada di kecamatan Atu Lintang kabupaten Aceh Tengah.
Saat ini dalam waktu dekat koperasi kompak akan di lakukan pelatihan yang dilakukan pada bulan Oktober ini kemudian akan ditindak lanjuti dengan kerja sama untuk dilakukan ekspor kerja sama antara Koperasi kompak dengan LDC yang pada akhir Oktober ini diharapkan MoU untuk proses Ekspor setelah semua ketentuan dalam kerja sama dipenuhi. Sampai saat ini proses yang sudah berjalan mencapai 60 %, hal ini tertunda akibat pandemi Covid 19 sehingga beberapa rangkaian kegiatan sering tertunda akibat adanya beberapa aturan daerah tidak mengijinkan pertemuan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam berbagai kesempatan juga selalu berbicara penguatan organisasi pertanian hingga level kecamatan. “Komando Strategis Pembangunan Pertanian dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Hal ini menjadi point plus yang baik bagi citra kopi Arabika Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif,” kata SYL yang juga penikmat kopi.
Penulis : Salman
Editor Renilda PY
