Kota Jambi, Oerban.com – Kegiatan pengabdian masyarakat sebagai perwujudan program magang mandiri pengganti magang konvensional pada mahasiswa semester 7 Universitas Jambi telah banyak dilakukan. Salah satunya yang dilakukan oleh dua mahasiswa program studi Teknik Pertanian, M. Ridho Saputra dan Zuliandra Putra Harwanta. Keduanya kepada tim oerban.com menjelaskan pengabdian yang mereka lakukan berupa pelatihan budidaya hidroponik rakit apung dan sistem DFT (deep flow technique)
Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan sistem pertanian hiroponik di Rt.08 Kelurahan Simpang III Sipin Jambi yang meliputi pemberian materi, praktek pembuatan instalasi, praktek pembuatan media tanam, pembuatan nutrisi, perawatan dan pendampingan secara berkala hingga panen yang menggunakan teknologi hidroponik sistem apung dan dft selama 300 jam kerja.
Hasil yang di peroleh dari pelatihan tersebut, masyarakat Rt. 08 Kelurahan Simpang III Sipin khususnya kelompok ibu-ibu PKK mendapatkan ilmu pengetahuan tentang apa itu hiroponik, cara menanam sayuran hidroponik sistem Rakit apung dan DFT dari awal sampai panen serta perawatannya. Selain itu juga dalam pelatihan tersebut telah berhasil membuat instalasi tempat menanam hidroponik seperti greenhouse sederhana yang diletakan di kebun PKK Rt. 08 Kelurahan Simpang III Sipin ditambah timbulnya keinginan untuk menanam sayuran hidroponik di rumah sendiri oleh beberapa ibu-ibu PKK.
M. Ridho menjelaskan, program magang mandiri dengan skema kampus merdeka ini mereka pilih atas instruksi pihak jurusan. Dipilihnya lokasi Simpang III Sipin karena dekat dengan rumahnya, dan kondisi ibu-ibu PKK yang aktif dan sedang mempersiapkan lomba kampung Bantar. Sehingga lokasi ini mereka pikir pas jika diterapkan program magang mandiri berbentuk pengabdian masyarakat.
Terjun langsung kemasyarakat menjadi sesuatu hal yang baru bagi dua orang mahasiswa ini, serta tantangan tersendiri karena selama ini hanya menjalankan kehidupan di dunia kampus dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan khususnya dibidang Hidroponik. Mereka juga diterima dengan senang hati oleh ketua Rt. 08 Kelurahan Simpang III Sipin dan masyarakat disana untuk dapat melakukan pelatihan Hidroponik.
Namun, dalam hal ini mereka juga mengeluhkan persiapan segala sesuatu dengan mandiri, baik itu penyiapan alat dan bahan pelatihan ataupun dari hal materinya. Selain itu, kurangnya kehadiran ibu-ibu PKK ketika hendak melakukan pelatihan dan keterlambatan mereka yang terkadang membuat mereka memulai pada larut sore, meskipun begitu, Ridho dan Zuliandra paham, karena ibu-ibu tersebut pasti memiliki kesibukan di rumah masing-masing.
Keduanya pada tim oerban.com berharap semoga pelatihan hidroponik yang diberikan kepada ibu-ibu PKK dapat bermanfaat dan dapat di aplikasikan dengan mencoba menanam tanaman hidroponik di rumah secara keseluruhan ibu-ibu PKK disana mencoba, dan agar peralatan, instalasi hidroponik dan greenhouse yang ada di kebun PKK itu tetap dijaga dan dilakukan penanaman berkelanjutan. Ditambahkan mereka, segala bentuk dokumentasi selama proses magang dapat diakses oleh masyarakat umum melalui laman Instagram @magang_kampus_merdeka.
Penulis: Novita S
Editor: Renilda PY