Aceh, Oerban.com – Para wanita yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) Bina Tani yang diketuai oleh ibu Mardilah Desa Sumbok Rayeuk, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara memanfaatkan lahan seluas 1000 m2.
Anggota KWT Bina Tani ini melakukan pengolahan tanah untuk persiapan penanaman hortikultura. Budidaya tanaman selalu di awali dengan Pengolahan Lahan yang mana bisa di bajak ataupun di cangkul. Pengolahan tanah dilakukan 3–4 minggu sebelum tanam. Pengolahan tanah meliputi pencangkulan (pembajakan) tanah, pembersihan gulma dan sisa-sisa tanaman, perataan permukaan tanah, pembuatan bedengan atau guludan. Pengolahan lahan ini dilakukan secara gotong royong antar anggota KWT.
KWT Bina Tani yang berada di wilayah kerja BPP Nibong, Aceh Utara, dengan penyuluh pendampingMarzuki, SP. Marzuki mengatakan, “Untuk tanaman hortikultura dilakukan pembuatan bedengan dengan tujuan supaya tanaman yang tumbuh tetap terjaga kesuburannya,sebab nutrisi yang ada di dalam tanah tidak cepat hilang sebelum di serap oleh akar tanaman ke organ tanaman lainnya ,yakni batang ,daun bunga.
Untuk bedengan dapat di buat dengan ukuran lebar 100 cm sampai 120 cm dan tinggi bedengan 30 cm sedangkan untuk panjang bedengan dapat di sesuaikan dengan keadaan di lapanga.” Tambah Marzuki.
Tujuan pembuatan bedengan ini agar menghindari tergenangnya akar tanaman dari air, karena akar yang tergenang akan mempengaruhi fungsi fisiologi tanaman yang mengganggu proses metabolisme tanaman.
Kegiatan pendampingan yang dilakukan penyuluh di Aceh Utara ini merupakan pengoptimalan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian sebagai pusat pergerakan pertanian di Kecamatan seperti yang sering digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa “ Ada Lima tugas, fungsi dan peran KostraTani antara lain pusat data dan informasi, gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pengembangan jejaring dan kemitraan. “ ujar SYL
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDM) Kementan, Dedi Nursyamsi di lain kesempatan menambahkan, “ Kostratani adalah menu lengkap pertanian. Hulu ke hilir. Apalagi di tengah pandemi Covid-19. Peran KostraTani lebih vital. Penyuluh tetap dan akan selalu menjadi ujung tombak pendampingan petani,” Tegas Dedi.
Penulis : Yunisa. TS
Editor: Renilda PY