email : [email protected]

28.1 C
Jambi City
Sabtu, April 27, 2024
- Advertisement -

BEBERAPA DALIL DILARANGNYA PACARAN, KAMU HARUS TAU

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya kita membudayakan hidup sesuai aturan syariat. Aturan ini, tentu saja dibuat bukan tanpa sebab. Pengaturan hidup di dunia kelak akan dipertanggung jawabkan. Umumnya aturan yang ditetapkan memiliki sejumlah dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam kaitannya dengan hubungan antara laki-laki dan perempuan, Islam telah memiliki koridor yang jelas. Pernikahan sebagai gerbang hubungan keduanya telah menjadi aturan yang jelas. Sebab, pacaran sebagai budaya anak muda tidak dibenarkan. Selain itu, tidak adanya batasan yang jelas dalam hubungan pacaran dapat saja membuat kerugian antara keduanya.

Berikut beberapa dalil yang harus kamu ketahui seputar pelarangan pacaran, seperti :

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat“.(QS,24:30)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya”.(QS,24:31)

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”(QS,16:32)

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”(QS,40:19)

Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri nabi) maka mintalah dari belakang tabir”(QS,Al Ahzab:53)

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya” (QS,At taubah:45)

Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah”. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir” (QS,At taubah:49)

Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS An Nur: 62)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”(QS.Al Anfal:27)

Dari abu Hurairoh bahwasannya nabi bersabda “ telah ditulis dari anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti mendapatkannya, tidak mungkin bisa lolos; kedua mata zinanya adalah memandang, kedua teling zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah mengambil dengan paksa, dan kaki zinanya adalah melangkah sedangkan hati menginginkan dan mengharapkan, dan kemaluan membenarkan hal tersebut atau mendustakannya”(HR Bukhori-Muslim)

Dari Ibnu Abbas r.a Rasululloh bersabda “jangan sekali-kali seorang kamu bersendirian dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya”(HR. Bukhori-Muslim)

Dari Jarir r.a. dia berkata “ Saya bertanya Rasululloh saw tentang pandangan kebetulan, maka beliau bersabda “ Palingkanlah pandanganmu”(HR. Muslim)

“Dari Abi Umammah r.a. Rasululloh saw bersabda, “ Barang siapa yang melihat seorang wanita yang cantik jelita, kemudian ia menundukan pandangannya, maka sebagai gantinya Allah swt akan memberikan kepadanya kenikmatan dan kelezatan di dalam hati apabila beribadah “(HR.Ahmad, Thabrani)

Tidak ada kefasadan (kerusakan) setelah perkumpulan para wanita dan laki-laki yang duduk dalam suatu majelis tanpa penghalang atau tabir sedikitpun”(Imam Al Ghozali rah.a)

Imam Al Ghozali berkata “Tidak dibenarkan seorang laki-laki berkata-kata manis dengan seorang wanita begitupun sebaliknya

Rasullulloh saw bersabda kepada Azawatun Muthahharoh r.a, “janganlah berkata-kata bagus atau lembut dengan seorang laki-laki, karena seseorang itu di dalam hatinya mempunyai penyakit yaitu tamak, dan berkatalah yang baik”(Kemae Sa’adat,hal 302)
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (Q.s Al-Isra : 32)
Ditusuk kepalanya dengan pasak dari besi lebih baik daripada menyentuh yang bukan mahramnya” (H.R. Thobroni dan Mu’jah Al kabir 20 : 211)

Demikianlah beberapa dalil yang dapat dijadikan landasan sebagai pengingat diri untuk tidak masuk ke dalam hubungan yang dilarang oleh agama.

Penulis: Novita S

Editor: Renilda PY

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru