email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

PENYULUH DAN POPT ROKAN HILIR ANGKAT BICARA SOAL PENGENDALIAN OPT PADI SAWAH

Populer

Bagansiapiapi, Oerban.com – Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) padi sawah merupakan tindakan untuk pencegahan serta menekan terjadinya serangan hama maupun penyakit tumbuhan khususnya tanaman padi sawah. Hama dan penyakit yang sering timbul diantaranya hama wereng coklat dan penyakit kresek. (07/11/2020)

Tim penyuluh pertanian dan POPT BPP Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir melakukan pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) padi sawah di Kepenghuluan Pematang Sikek. Hasil dari pengamatan tersebut dijelaskan oleh petugas POPT BPP Kecamatan Rimba Melintang, Susila.

“Hasil pengamatan kami hari ini yang paling banyak menyerang adalah penyakit kresek dan hama putih palsu dan wereng cokelat. Hama wereng cokelat dan penyakit kresek ini cepat berkembang di daerah yang kelembapan tinggi.

Penyakit kresek bisa diatasi dengan seleksi benih dimana benih bukan berasal dari tanaman yang pernah terserang penyakit kresek, kemudian juga menggunakan pestisida alami seperti PGPR dimana baik untuk pencegahan penyakit, kemudian melakukan pengamatan penyakit minimal satu kali dalam seminggu. Sementara itu apabila serangan melebihi ambang ekonomis, dapat menggunakan fungisida dengan waktu aplikasi pada pagi hari.

Sedangkan untuk hama wereng menyukai tempat yang lembab, apalagi musim hujan. Pencegahannya dengan menggunakan aplikasi pestisida pada sore hari. Kami meminta kepada petani di Kecamatan Rimba Melintang betul – betul mengamati pertanamannya, karena hama wereng akan begitu banyak menyerang apabila tidak dilakukan pengendalian,” jelas Susila.

Kemudian penyuluh pertanian BPP Kecamatan Rimba Melintang, Sunarsono juga memiliki jurus jitu dalam menangani OPT padi sawah ini.

“Untuk hama wereng dan penyakit kresek biasanya ada sumber bawaan bibit, kita ganti dengan varietas bibit yang tahan terhadap hama wereng dan penyakit kresek. Untuk teknik budidayanya saya sarankan menggunakan jajar legowo karena sangat efektif dalam pencegahan serta pengendalian OPT ini.

Baca juga  Terus Produktif di  Masa Pandemi Covid-19, Kelompok Tani Tanjung Gedang Laksanakan Panen

Kita juga harus memperhatikan irigasi, jangan sampai lahan tergenang sehingga nentinya tercemar. Kemudian penggunaan pupuk juga harus berimbang dimana pemberian pupuk N harus diimbangi dengan pupuk K supaya tahan terhadap hama dan penyakit dan juga tidak diberikan secara berlebihan,” terang Sunarsono.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut bahwa tokoh penggerak utama pembangunan pertanian adalah penyuluh, petani dan petugas lapangan lainnya seperti POPT atau petugas alsintan. “Disinilah peran Kostratani sangat dibutuhkan khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.Target Kementerian Pertanian yaitu peningkatan produktivitas 7% pertahun. Ini terjadi kalau ada yang menggerakkan dan yang menggerakkan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung oleh Kostratani,” ujar Kepala Badan.

Pengamatan secara rutin dan pengendalian sejak dini dapat menekan angka OPT sehingga target dapat tercapai secara optimal. Secara berkala petani bersama petugas lapangan dan POPT melaksanakan gerakan pengamatan guna tercapainya target produksi yang optimal.

Penulis : Wahyudi. N
Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru