email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Kamis, April 25, 2024
- Advertisement -

Ada Sisi Kearifan Lokal dan Peningkatan Produktivitas Dalam Panen Raya di Kabupaten Aceh Besar

Populer

Jantho, Oerban.com – Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berproduksi dan aktivitas pertanian harus terus berlanjut. Tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi, dimana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif  mendampingi petani agar proses budidaya, pemrosesannya dan panen di lahan masing-masing berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.

Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar telah memasuki masa panen raya pada saat sekarang ini. Semarak panen sudah terlihat sejak beberapa hari yang lalu di area persawahan Gampong Batee Linteung. Terlebih disore hari, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan panen padi yang menggunakan mesin potong padi.

“Musim tanam kali ini yaitu musim tanam Ruweng seluas 536 hektar, ini adalah lahan yang teraliri (irigasi). Alhamdulillah musim tanam ini tidak ada kendala baik iklim atau pun Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terkait panen ada yang menggunakan mesin potong padi dan ada juga dengan tenaga manusia, jelas Khaidir selaku Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simpang Tiga, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar.

Khaidir menambahkan untuk lahan yang masih menggunakan tenaga manusia dalam memanen padi ini merupakan kearifan lokal dalam membantu masyarakat yang membutuhkan kerja harian. “Kita tidak pernah memaksakan petani agar panennya dipotong dengan mesin panen sebagai realisasi dari teknologi pertanian, karena ini ada sisi sosial atau kearifan lokal demi menjaga tersedianya lapangan kerja bagi warga yang membutuhkan, tambah Khaidir.

Mantri Tani (Mantan) Kecamatan Simpang Tiga, Syahrial melihat hasil panen tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu panen berkisar dari 6.2 ton perhektar sampai 6.5 ton perhektar. Tahun ini meningkat mencapai 7 ton perhektar . Ini terlihat dari ubinan yang telah diambil oleh penyuluh pertanian kita, ungkap Syahrial.

Baca juga  Menuju Masa Depan Pangan Dunia

Sementara itu Pejabat Fungsional Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar yang bertugas membina BPP Simpang Tiga, Nurbayani berharap harga jual gabah bertahan dititik Rp. 4.300 dan biasanya akan meningkat hingga Rp. 4700 saat panen telah selesai. Kita berharap harga jual gabah berpihak kepada petani, apalagi Kecamatan Simpang Tiga merupakan kawasan Halal Food Estate, harap beliau.

Terkait Kecamatan Simpang Tiga masuk dalam kawasan Halal Food Estate (HFE) Provinsi Aceh, Camat Simpang Tiga, Mulyadi sangat mendukung demi bangkitnya petani di wilayah Pemerintahannya. Saya selaku Camat disini sangat berharap program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yaitu Food Estate bisa sukses dan lancar pelaksanaannya, apalagi ini mewakili Provinsi Aceh. Saya yakin, dengan adanya Food Estate, petani tidak perlu khawatir lagi akan anjloknya harga saat panen raya, harap Camat.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat sembari tetap melaksanakan seruan pemerintah. Tak hanya itu, Mentan Syahrul juga telah memperkenalkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Indonesia melalui Kostratani, yaitu dengan memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui teknologi 4.0 untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Sehingga, koordinasi dan sosialisasi kepada petani lebih lancar.

Dilain pihak Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nuryamsi selalu memberikan motivasi. Ini Ia lakukan untuk mendongkrak, semangat penyuluh dan petani memastikan stok pangan cukup dan seluruh masyarakat Indonesia tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan, karenanya penyuluh dan petani harus tetap bekerja.

Melalui panen ini ,menunjukkan semua insan pertanian merupakan pejuang pangan yang terus menerus secara mandiri maupun bantuan pemerintah mampu menyediakan pangan pada kondisi darurat seperti ini. Penyediaan pangan dalam hal masa kritis ini adalah sebuah keniscayaan.

Baca juga  Ambil Langkah Konkrit, UPT Kementan di Jambi Sosialisasi El Nino ke Penyuluh 

Penulis: Bobby

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru