email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Thursday, November 21, 2024
- Advertisement -

Agung Gunawan, Dari Menulis Hingga Entrepreneur

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Hai, hai sahabat, happy weekend. Serial Inspiratif oerban kali ini akan memperkenalkan kamu dengan seorang pemuda yang multitasking di bidang publik speaking, kepenulisan dan enterpreneurship yang patut ditiru nih sahabat, yuklah kenalan.

/1/ Profil singkat

Agung Gunawan namanya, sejak kecil sudah menyebut dirinya nomaden. Lahir di Kota Sukabumi dan berpindah ke Kabupaten Sukabumi. Kelas 1 SD pindah ke Kota Cianjur. Kelas 2 SD pindah ke Kabupaten Sukabumi lagi. Kelas 3 ikut keluarga mengadu nasib ke Sarolangun, Jambi. Melanjutkan studi sampai lulus SMK di Sarolangun. Sempat kecewa ditolak tiga perguruan tinggi (PT) dalam sistem seleksi mahasiswa baru tahun 2015, lalu akhirnya memutuskan buat merantau ke Kota Jambi dan memiliki pekerjaan tetap. Lalu pad tahun 2016 memutuskan buat ikut seleksi PT lagi dan ditolak dua kali juga, mengsedih ya sahabat. Percobaan ketiga di tahun 2016 barulah dinyatakan lulus di Program studi Ekonomi Islam Universitas Jambi, akhirnya.

Sejak kecil ia memiliki cita-cita yang berubah-ubah, ada yang bertahan hingga kini ada yang tidak. Katanya, ia pernah bercita-cita ingin menjadi polisi, alasannya sederhana, karena keren seragamnya. Tapi itu tidak bertahan lama, cita-cita kecil yang masih ia inginkan adalah menjadi guru. 

“Kayanya yang masih relevan dari dulu sampai sekarang itu pengen jadi guru. Pengen banget. Makanya sampai sekarang juga seneng banget kalau diminta mengisi kelas-kelas pengembangan diri, public speaking, menulis dll. Seneng aja gitu.” Kata Agung. Oh ternyata begitu sahabat.

Hal-hal yang tidak banyak diketahui orang tentang Agung barangkali, ia saya suka nyanyi kalo lagi sendiri, tentu dengan suaranya yang cempreng sahabat, Ha Ha Ha. Agung juga sejak kecil sudah jadi bocah petualang, ia pernah berkali-kali main bersama teman-temannya berangkat pagi untuk naik gunung, pulang ke rumah hampir isya, hingga saat tiba di rumah digebukin orang tuanya, weh.

Saat ditanya apa kesibukannya sekarang, Agung menghindar, sahabat. “Kayanya dari dulu ga cocok jadi orang sibuk, deh. Sekarang paling ada beberapa proyek sosial di bidang pengembangan kapasitas diri dan juga digital marketing yang lagi dikerjain. Satu tahun ke depan juga diamanahkan menjadi fasilitator dan team leader beastudi Etos ID Dompet Dhuafa wilayah Jambi.  Sama jualan sih, tentu saja. Buat modal nikah sama naik haji.” Ya admin jadi bingung, lalu itu namanya apa kalo bukan kesibukan ya sahabat.

Baca juga  Raih Penghargaan Terbaik di BAZNAS Award, Ini Cita-Cita Baznas Jambi ke Depan

/2/ Dunia menulis

Fyi nih sahabat, dalam bidang kepenulisan, Agung sudah menulis satu buku yang kini telah masuk cetakan ketiga. Admin pun semakin kepo tentang kesehariannya menulis.

“Sebenernya kalo dibilang suka nulis, enggak juga. Masih banyak malesnya. Tapi emang suka baca, baca buku. Dulu punya program “satu bulan jajan satu buku” jadi emang punya banyak koleksi buku. Dan sekarang bukunya banyak yang lagi “main” gak tau di siapa aja. Jadi kalau kebetulan yang baca ini nanti ada yang merasa meminjam buku saya, heyy tolong dibalikin ya. Saya sudah lupa di siapa aja soalnya.” Loh haha, sahabat yang merasa pernah minjem nih, di mention langsung untuk kembalikan.

Kata Agung, impian terbesarnya dalam dunia menulis adalah menghasilkan banyak buku. Menurutnya, sangat seru melihat ada orang yang terpengaruh dengan tulisannya, tentu tulisan yang baik-baik ya sahabat. Saat ditanya tantangan dan kesulitan dalam menulis, Agung menjawab seperti kebanyakan para penulis. 

“jangan Tanya ada atau enggak. Buanyaak banget. Males nulis. Males buka laptop. Males baca buku. Bingung mau nulis apa. Mentok ide dan seterusnya. Cara menghadapinya ya lawan aja. Kalo diturutin sampai lebaran Kuda kayanya ga bakal selesai-selesai itu tulisan. Kalau memang terlanjur mentok dan malas, tinggalin dulu. Jalan-jalan, makan-makan, berburu senja. Btw, kalau di Kota Jambi, Senja di Jembatan Gentala Arasy juara banget, ga ada obat, deh!” kata Agung, gitu sahabat, sudah langsung dapat solusi dan rekomendasi, hahay.

Saat ditanya siapa penulis favoritnya, dengan lugas, Agung menjawab, Fahd Pahdepie terlebih pada bagian yang ia bilang “Saya ingin balas dendam kepada sejarah. Karena saya tidak mengenal baik kakek dan buyut saya semasa mereka hidup. Apa yang mereka lakukan. Apa karya mereka. Apa pengaruh mereka. Saya lebih mengenal nama-nama besar seperti Bung Karno, Bung Hatta dll yang bahkan ga ada hubungan darah sedikit pun. Maka dari itu, saya ingin balas dendam kepada sejarah, saya tidak ingin anak cucu saya tidak mengenal saya dan lebih mengenal orang lain sebagaimana saya hari ini. Untuk itulah saya berkarya dan bermanfaat. Untuk balas dendam kepada sejarah. Tentu saja!” Kurang lebih begitulah, sahabat. Kalo salah biarlah Agung yang harus sungkem sama Kang Fahd ini haha.

Baca juga  Bina Karakter Pemuda Jambi, FPRJ Adakan Seminar Kebangsaan

/3/ Tentang menuju senja

Sahabat yang belum membaca buku karya Agung Gunawan, ini kita kasih bocorannya, khusus kepada pembaca oerban. Secara keseluruhan, isi buku Menuju Senja itu seperti “perjalanan hidup”. Sedih, bahagia, motivasi. Ini kutipan sinopsis yang ada di cover belakang bukunya.

Menurutmu apa itu Senja? Mengapa banyak orang menyukai Senja? Barangkali karena Senja mengajarkan mu banyak hal. Mengajarkan kita banyak hal. Tentang penerimaan. Tentang melepaskan dan mengikhlaskan. Setidaknya kita tahu bahwa sesuatu yang indah memang layak untuk ditunggu dan diperjuangkan. Meski sebenarnya di lain hal kita juga tahu bahwa ia hanya akan singgah untuk kemudian pergi lagi.

Ini adalah hakikat sebuah perjalanan. Tentang harapan, semangat, suka cita, perayaan, kesedihan, kesulitan dan sebuah momok bernama keragu-raguan. Tetapi hidup selalu menjadi misteri yang tak terduga-duga. Kebahagiaan yang kita kira akan menetap selamanya seringkali hanyalah perantara menuju sebuah kesedihan. Demikian pula sebaliknya, kesedihan yang kita kira menjadi kegagalan paling menyakitkan dan merubah kita menjadi manusia paling tidak beruntung di dunia ini boleh jadi adalah perantara menuju sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya” kalau sahabat mau pesan sekarang Insyaallah penulisnya masih punya stok. Sebelum kehabisan lagi dan harus nunggu buat cetakan yang ke-empat. Bisa  dapat bonus ttd dan foto bareng penulis juga jika beruntung.

/4/ Dunia entrepreneur

Dalam dunia bisnis, Agung juga mencoba peruntungannya sahabat. “Sekarang lagi ngerjain bisnis di bidang industri kesehatan. Tepatnya jualan madu wkwk. Ga sekedar jualan sih, memang sedang belajar konsep juga. Kenapa ngerjain bisnis ini, karena menurut banyak sumber, di masa pandemi ini salah satu bisnis yang paling dibutuhkan adalah di bidang kesehatan. Brand saya hari ini adalah “Madu Pak Do” Madu murni hutan Jambi. Banyak macam jenis madunya. Salah satunya madu pahit. Buat obat dan penambah stamina.” Kata Agung, selain itu dia  juga sedang mengembangkan di bidang kelas dan pelatihan pengembangan kapasitas diri untuk anak-anak muda. Ada digital marketing, public speaking, personal branding dan beberapa lainnya. 

Baca juga  Transformasi Ekonomi Kreatif Membuka Peluang Usaha Baru Melalui Temu dan Kolaborasi Komunitas UMKM Jambi

Saat ditanya cita-citanya di dunia bisnis, dengan mantap ia menjawab, bisa membantu banyak orang. Ia juga senang dan aktif di dunia Filantropi (Dompet Dhuafa) beberapa tahun terakhir ini, ia menemukan banyak contoh orang-orang kaya yang dermawannya bukan main. Tidak tanggung-tanggung kalau bantu orang. Dan tidak sedikit orang yang terbantu. Makanya salah satu doa yang ia minta kepada Tuhan setiap kali berdoa adalah agar diberikan harta, gapapa banyak katanya, yang penting halal. Biar bisa bantu banyak orang. Bisa aja, admin juga mau begitu.

Saat ditanya tips untuk menjadi anak muda produktif, dengan bersemangat Agung membagikannya untuk kalian, sahabat oerban yang membaca tulisan ini. “Sedikit tipsnya, mungkin sudah sering dengar dan sering baca juga sih, cari lingkungan yang baik, ini menentukan banget kamu bakalan jadi apa nantinya. Biasakan kebiasan-kebiasan baik. Paksakan! Buat list-list targetan, impian, agenda dan lain sebagainya. Jadi anak muda emang mesti capek-capek. Create your habbit!

Banyak baca buku. Ketemu banyak orang baru. Diskusi dengan orang-orang baru. Perluas jaringan pertemanan. Miliki mentor, dalam hal apapun. Kalau belum punya, cari! Terakhir, rajin-rajin ibadah! Kita itu ga punya apa-apa. Semuanya milik Tuhan. Jadi jangan sombong sama yang punya segalanya.” Astaghfirullah, iya ya.

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru