Belarus, Oerban.com – Seorang aktivis di Belarus menikam dirinya sendiri di leher selama sidang pengadilan di Minsk Selasa dalam upaya untuk memprotes penindasan politik dan ancaman pihak berwenang pada Selasa, 1 Juni lalu.
Stsiapan Latypau menggunakan pena untuk membuat luka saat dia duduk di pengadilan di kandang terdakwa, menurut pusat hak asasi manusia Viasna di Belarus. Video yang diposting online menunjukkan Latypau dibawa keluar dari gedung di ibukota Belarusia dan dimasukkan ke dalam ambulans.
Dia dirawat di rumah sakit dan mengalami koma, kata Visana. Pengacaranya, Olga Batyuk, tidak mau mengomentari kondisi Latypau.
Sebelum menikam dirinya sendiri, Latypau memberi tahu ayahnya selama proses pengadilan bahwa penyelidik telah mengancam akan membuka kasus pidana terhadap kerabat dan rekannya jika dia gagal mengakui kesalahannya.
Latypau menghadapi tuduhan melakukan tindakan yang melanggar ketertiban umum, melawan polisi, dan tindakan lain yang diduga membawa hukuman penjara hingga 10 tahun.
Dia telah berada di penjara sejak September, ketika dia ditangkap selama protes besar-besaran terhadap pemimpin otoriter Belarus , Presiden Alexander Lukashenko. Protes dipicu oleh Lukashenko yang memenangkan masa jabatan keenam dalam pemilihan Agustus yang ditolak oposisi sebagai kecurangan.
Pihak berwenang menanggapi demonstrasi dengan tindakan keras, menangkap lebih dari 35.000 dan memukuli ribuan orang. Banyak lawan Lukashenko melarikan diri ke luar negeri di mana mereka tinggal karena takut pihak berwenang mengejar mereka.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada Lukashenko dan pejabat Belarusia lainnya karena mencurangi pemungutan suara dan menekan protes. AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi baru pekan lalu setelah Belarus mengalihkan penerbangan internasional untuk menangkap seorang jurnalis pembangkang.
Sumber : Daily Sabah
