email : [email protected]

25.3 C
Jambi City
Thursday, November 21, 2024
- Advertisement -

Aktualisasi Diri bagi Pemuda Islam (Bagian 1)

Populer

Oleh: Ghina Syauqila

Begitu banyak hal sederhana yang dapat kita sebagai muslim dan muslimah lakukan untuk mencapai aktualisasi diri. Tentu saja, beraneka cara ini mesti kita kembalikan dan sandarkan pada syariat agar tak hanya aktualisasi diri belaka yang kita dapatkan, tapi juga keridhaan-Nya. Bukankah salah satu tujuan kita mengaktualisasikan diri adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi demi menjalankan misi mulia dari Sang Ilahi?

Melakukan sesuatu yang dicintai-Nya dengan dasar cinta kepada-Nya. Segala sesuatu yang kita tempuh, kita kerjakan, dan kita urus mestilah sesuatu yang dicintai-Nya dan dengan cara yang dicintai-Nya. Dengan begitu, saat-saat di mana kita melakukan hal-hal yang dicintai-Nya akan terasa membahagiakan, menyamankan, mendamaikan. Tidak akan terasa gersang, gundah, dan penuh kekhawatiran.

Berikut adalah tips and trik untuk menjadi sosok yang mampu mengaktualisasi diri sendiri, menginspirasi, berprestasi, dan menebar kebermanfaatan bagi tiap orang

  • Menjadi sesosok hamba yang taat kepada Rabb-nya

Hal yang paling perdana dan utama adalah poin ini. Sederhananya, bagaimana mungkin kita melakukan apapun tanpa pertolongan dan izin-Nya? Kita dapat berjalan, karena Dia mengaruniakan sepasang kaki untuk kita, dan ada sepasang kaki pun belum tentu dapat kita gunakan untuk berjalan apabila Dia tidak mengizinkan kita belajar berjalan kala kita kanak-kanak. Kita dapat berprestasi, itu bukan karena kita yang hebat, melainkan karena Dia yang memudahkan dan memberikan kita potensi. Bahkan sekepal nasi yang kita nikmati tiap hari, jika perjalanan awal nasi tersebut tidak dilantaskan-Nya, bagaimana mungkin padi dapat menguning dan bulir-bulirnya menjadi beras, kemudian dikemas dalam karung demi karung, diantarkan ke beragam toko, hingga sampailah ke toko dekat rumah kita, hingga dengan rezeki berupa materi yang diberikan-Nya, kita dapat membeli sekarung beras yang kemudian diolah menjadi nasi yang enak. Bahkan tiap-tiap bulir padi yang menjadi beras kita saat ini, sampai ke kita pula dengan izin Allah. Bayangkan, dari persawahan yang nun jauh dari tempat kita, atas izin-Nya, rezeki berupa makanan pokok dikirimkan-Nya pada kita. Ma syaa Allah. Juga tatanan planet serta benda-benda kosmis yang telah diatur-Nya sedemikian rupa dan mengikuti aturan-Nya. Bahkan sel-sel kita yang disusun apik oleh Sang Maha Sempurna. Oleh atas segala pemberian-Nya, masih patutkah jika kita membangkang? Membelakangi dan mengabaikan panggilan serta perintah-Nya?

Baca juga  Bagaimana Seorang Muslim Menyikapi Rasa Insecure
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru