email : [email protected]

25.1 C
Jambi City
Kamis, Maret 28, 2024
- Advertisement -

Anak-anak di Bawah 12 Tahun Berisiko Tinggi Terkena COVID-19

Populer

Jakarta, Oerban.com – Lebih dari 4,3 juta orang di seluruh dunia telah meninggal karena COVID-19. Secara global, ada lebih dari 203,7 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 4,3 juta kematian terkait, menurut Universitas Johns Hopkins.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) , tingkat kasus COVID-19 telah meroket ke tingkat yang terakhir terlihat sebelum vaksin saat ini tersedia. Ada juga data baru yang menunjukkan bahwa varian Delta lebih menular dan mengarah pada peningkatan penularan bila dibandingkan dengan varian lain — bahkan pada individu yang divaksinasi.

ABC News melaporkan bahwa permintaan vaksin meroket untuk melindungi anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk pengobatan, kelompok yang menghadapi lebih banyak kasus daripada sebelumnya selama pandemi.

Lebih dari 94.000 anak didiagnosis dengan COVID-19 minggu lalu, menurut angka American Academy of Pediatrics (AAP) yang dikutip oleh ABC, dan rumah sakit di seluruh negeri melaporkan semakin banyak anak di unit COVID-19 pediatrik mereka.

Pfizer mengatakan akan menyerahkan data keamanan vaksin pada anak berusia 5 hingga 11 tahun pada akhir September. Kemudian akan tergantung pada Food and Drug Administration (FDA) tentang seberapa cepat memberikan otorisasi.

Vaksin untuk anak-anak usia 5 sampai 11 akan diberikan dengan komposisi yang sama, tetapi dengan dosis yang lebih kecil. FDA juga memerlukan pengumpulan data keamanan jangka panjang untuk kelompok usia yang lebih muda.

“Agar semua orang mengerti, kami akan sangat berhati-hati saat kami menangani anak-anak yang lebih kecil,” kata Peter Marks, kepala vaksin FDA, dalam acara Mei lalu dengan kelompok BlackDoctor.org.

“Kami harus mengurangi dosis vaksin, kami lebih berhati-hati dengan efek samping, butuh waktu lebih lama untuk melakukan pengembangan,” tambah Marks.

Baca juga  5 Orang Pelaku Jaringan Pelecehan Seksual di Jerman Dipenjara

Sumber : Healthline.com

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru