email : [email protected]

25.6 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

Anis Matta Puji Daya Tahan UMKM Bali Terhadap Terpaan Krisis

Populer

Jakarta, Oerban.com – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta Matta memuji ketangguhan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali dari terpaan dampak krisis akibat pandemi Covid-19.

Bahkan UMKM Bali juga berani mengambil keputusan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti perusahaan-perusahaan pada umumnya, meski kondisi keuangan mereka belum stabil.

“Saya juga kaget, mereka bisa survive (bertahan) saat pandemi. Ini bisa memberi inspirasi untuk yang lain, dan cerita bertahan ini perlu dipublikasikan,” kata Anis Matta di Denpasar, Bali, Jumat (26/11/2021) malam.

Hal tersebut didapat Anis Matta saat mengunjungi dua sentra UMKM di Bali. Didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, Ketua Bangter IV (Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan) Rofi’ Munawar, Ketua DPW Bali Moedjiono mengunjungi Dians, Rumah Songket dan Endek, di Desa Gelgel, Klungkung, serta The Keranjang-Wisata Bali Dalam Satu Keranjang di Kuta, Badung Bali.

“Saya berkunjung ke sini, karena ingin mendengar langsung pelaku usaha UMKM di masa pandemi, bagaimana mereka bisa survive, sehingga bisa menginspirasi kita semua,” ujar Anis Matta.

Dian, Rumah Songket dan Endek merupakan usaha binaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kabupaten Klungkung. Sementara The Keranjang adalah kawasan wisata di Bali dengan konsep tempat perbelanjaan, taman wisata, edukasi dan hiburan yang dipadukan dengan teknologi.

I Putu Agus Aksara, Owner Dian, Rumah Songket dan Endek mengaku sempat berpikir mau melakukan PHK, karena cash flow (laporan keuangan) usahanya tidak ada pemasukan. Semua pegawainya sudah dipanggil, diberitahu akan di-PHK dan diberikan sembako sebagai tali asihnya.

Namun keputusan PHK tersebut, dia batalkan karena semua pegawainya menangis untuk tidak di-PHK, disamping songket dan endek ini merupakan warisan budaya Bali, sehingga usaha tersebut harus terus berjalan, apapun resikonya.

Baca juga  Anis Matta: Perubahan Iklim Ancaman Terbesar Keamanan Indonesia

“Saya lantas kasi bantuan teman-teman, dan semua pegawai juga sepakat membantu. Perlahan-lahan malah jadi tambah naik dan bisa bertahan selama pandemi ini,” kata Putu Agus.

Sementara Owner The Keranjang, Ibnu Riyanto mengatakan, The Keranjang dibuka menjelang pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. The Keranjang sempat buka selama satu bulan, dan akhirnya tutup selama 1,5 tahun karena ada kebijakan pembatasan penyebaran Covid-19.

“Kita buka lagi September lalu, sampai sekarang ini. Kita juga memberikan support ke UMKM, kita jual produk mereka dengan harga modal. Kita tidak mengambil untung sama sekali, kami tahu kesulitan mereka, karena kami juga pernah mengalaminya,” kata Ibnu.

Anis Matta salut dengan sikap Putu Agus yang berani mengambil keputusan tidak melakukan PHK dalam upaya bertahan dari krisis.

“Jadi setiap orang punya cerita kesedihannya masing-masing dan bagaimana ia bertahan. Dengan cerita air mata berubah menjadi mata air, dramatis sekali,” katanya.

Anis Matta menyarankan agar Putu Agus mengembangkan diversifikasi ekonomi untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju lagi.

“Bali memproduksi songket dan endek disini, tapi dijual ke tempat lain (daerah lain, red). Jadi kita tidak melulu harus beli disini, tapi bisa beli ditempat lain, itu yang dinamakan diversifikasi,” katanya.

Sementara menyangkut The Keranjang, Anis Matta mengaku optimis UMKM di Bali bisa bertahan dan mendapatkan kehidupan baru selama pandemi, seperti yang dilakukan oleh The Keranjang yang membantu UMKM untuk berjualan.

“Saya optimis meski akhir tahun ini ada lockdown, saya tetap opitimis UMKM akan bertahan. Jadi setiap orang punya cara sendiri untuk bertahan, seperti yang dilakukan The Keranjang ini, selain berjualan, juga beramal dengan membantu UMKM menjual dengan harga modal,” pungkasnya.

Baca juga  PERAN UMKM DALAM MENDORONG KEMAJUAN EKONOMI

Di The Keranjang, Anis Matta dan Fahri Hamzah sempat membuat batik logo Partai Gelora. Mereka terlihat menorehkan malam ke desain logo Partai Gelora menggunakan canting.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru