Muaro Jambi, Oerban.com – Keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Muaro Jambi, jadi salah satu kendala yang akan dihadapi oleh kepala daerah pada periode 2024-2029 mendatang.
Namun, pasangan calon (Paslon) nomor urut 4, Bambang Bayu Suseno dan Junaidi H. Mahir (BBS-Jun) punya cara dan strategi sendiri untuk mengatasinya.
BBS dalam momen debat kandidat pemilihan bupati (Pilbup) Muaro Jambi mengatakan, untuk mengakali keterbatasan anggaran, prioritas pembangunan infrastruktur akan diserahkan kepada kesepakatan antar desa.
“Prioritas pembangunan yang saya sampaikan tadi bahwa alokasi pembangunan itu kita serahkan pagu indikatifnya kepada kecamatan, kemudian desa akan berembuk untuk dapat menentukan prioritas,” papar BBS pada Sabtu (2/11/2024) lalu.
Mantan Wakil Bupati periode sebelumnya itu mengungkapkan, di Muaro Jambi panjang jalan total ada 960 KM, dan 451 KM-nya rusak berat.
Menurutnya, kerusakan yang mencapai hampir setengah total panjang jalan tersebut menganggu potensi ekonomi masyarakat, sebab akses menuju ke sentra-sentra ekonomi terhambat.
BBS menegaskan, jika diamanahi oleh rakyat menjadi bupati, ia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam mengatasi persoalan infrastruktur seperti jalan.
“Masyarakat Muaro Jambi tidak semuanya mengerti apa itu kewenangan kabupaten, apa itu kewenangan provinsi, dan apa itu kewenangan pusat, yang mereka mengerti adalah infrastruktur baik dan berkualitas. Untuk itu kita BBS-Jun berkomitmen menuntaskan itu,” tegasnya.
Masih dalam persoalan infrastruktur, untuk mengatasi adanya keterbatasan anggaran, BBS mengatakan juga akan bersinergi dengan pemerintahan provinsi maupun pusat.
“Walaupun kewenangan kabupaten ada dengan anggarannya, kita harus tetap bersinergi dengan provinsi dan juga pusat untuk masuk dana kepada pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
“Banyak dana Inpres, banyak dana DAK, banyak dana lain yang bisa kita mitrakan,” imbuhnya.
Terakhir, BBS menegaskan prioritas pembangunan tetap menjadi hal yang penting, sebab road map untuk pembangunan infrastruktur harus dibuat agar sentra-sentra ekonomi bisa dibangun.
Selain itu, sebutnya, road map prioritas pembangunan juga akan mendukung meningkatnya sarana dan prasarana yang menyambung konektivitas antar desa, antar kecamatan, dan kabupaten.
“Untuk itu maka kita harus tetap menjaga infrastruktur yang berkualitas,” pungkasnya.
Editor: Ainun Afifah