email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Atasi Masalah Kebersihan Lingkungan, Mahasiswa IKM FKIK Universitas Jambi Melakukan Pengabdian dan Edukasi kepada Suku Anak Dalam (SAD) Desa Dwi Karya Bakti Kabupaten Bungo

Populer

Bungo, Oerban.com – Suku Anak Dalam (SAD) merupakan komunitas adat terpencil, yang mana salah satunya ada di Provinsi Jambi. Komunitas Adat Terpencil (KAT) ini masih terjaga keunikan dan kearifan budayanya. Komunitas adat terpencil yang ada di Provinsi Jambi sering disebut dengan Suku Anak Dalam (Orang Rimbo). Berdasarkan survei Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI-Warsi) pada tahun 2010, populasi Suku Anak Dalam (Orang Rimba) mencapai sekitar 4.000 lebih jiwa yang menyebar di beberapa lokasi. SAD di Kecamatan Pelepat memiliki jumlah penduduk sekitar 34.476 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bungo, 2019). Menurut data Dinas Sosial Kabupaten Bungo Tahun 2019 terdapat 124 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 64 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 60 jiwa.

Salah satu Suku Anak Dalam yang ada di Provinsi Jambi adalah Suku Anak Dalam yang bermukim di Dusun Kelukup, Desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo yang merupakan salah  satu komunitas adat yang sudah memperoleh pemberdayaan dari pemerintah.  Rumah yang mereka tinggali merupakan bantuan dari pemerintah, 60 rumah yang diberikan berkerangka baja ringan.  Rumah yang mereka tempati berada tidak jauh dari permukiman warga lokal dengan jarak ± 1KM. Terdapat 34 anggota Kepala Keluarga yang terbagi menjadi 2 rombong. Rombong pertama yaitu rombong Hari yang berjumlah 20 KK, mereka telah menganut agama Islam. Rombong kedua yaitu rombong Badai. Rombong Badai masih mempercayai dewa-dewa dan roh nenek moyang.

Seiring dengan perkembangan zaman, budaya dan tradisi Suku Anak Dalam terpengaruhi oleh budaya asing yang masuk. Budaya dari luar telah mempengaruhi masyarakat adat yang dulunya orang rimba tinggal di hutan berubah menjadi orang rimba memiliki tempat tinggal atau menetap.

Baca juga  Inovasi Penanaman Jagung pada Suku Anak Dalam (SAD) dalam Rangka Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil oleh Mahasiswa dan Gempita SAD

Terdapat beberapa permasalahan kesehatan yang terjadi pada Suku Anak Dalam (Orang Rimba) di Dusun Kelukup Desa Dwi Karya Bhakti yaitu kepatuhan orang rimba terhadap tidak membuang sampah sembarangan atau mengotori lingkungan mereka mulai luntur. Kesehatan lingkungan di sekitar tentang kebersihan sangatlah rendah, di mana mereka belum sepenuhnya menerapkan hidup sehat dan tidak pedulian terhadap lingkungan dan kebersihan diri serta dapat mempengaruhi faktor kebersihan lingkungan.

Dilihat dari segi dari segi mata pencaharian, suku anak dalam di Desa Dwi Karya Bakti sebagian memilih pergi ke hutan untuk memanfaatkan alam, berburu, berkebun dan juga memanfaatkan lahan kosong untuk membudidayakan ikan patin yang mana ikan patin tersebut akan diolah menjadi  produk ikan asap dan menjualnya sebagai uang pemasukan bagi mereka yang mana mereka juga memiliki kader-kader yang bertugas untuk mengelolah poduk ikan patin tersebut menjadi ikan asap dan memasarkannya melalui kerjasama masyarakat setempat dan dengan sistem preorder mereka menjual ikan asap tersebut dengan 1 bungkus ikan asap senilai Rp 15.000 rupiah dengan kualitas terbaik tanpa pengawet. Namun, dengan menjualkan langsung ke masyarakat belum cukup efektif. Perlu adanya promosi terhadap olahan ikan asap ini sehingga masyarakat luas tahu tentang olahan ikan yang dibuat oleh Suku Anak Dalam.

Untuk itu, Mahasiswa IKM FKIK Universitas Jambi melakukan program pemberdayaan yang dilakukan berfokus pada pemberdayaan kesehatan tentang bagaimana cara memberikan edukasi serta praktik pembuatan video promosi produk mengenai promosi ikan patin tersebut yang unik dan dapat menarik perhatian pelanggan. Mahasiswa IKM FKIK Universitas Jambi juga mengajarkan bagaimana cara berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program pemberdayaan ini difasilitasi oleh Pundi Sumatera, yang dilakukan pada 19-23 Mei 2023 yang mana kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan kesadaran bagi mereka terkait kebersihan lingkungan sekitar dan keberlanjutan dari penjualan ikan asap.(*) 

Baca juga  Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Gempita SAD Universitas Jambi Mengadakan Kegiatan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Suku Anak Dalam Desa Bukit Suban

Editor: Ainun Afifah

Referensi:

Mahasiswa IKM FKIK Universitas Jambi, Melakukan pengabdian di Suku Anak Dalam pada Program Kreativitas Mahasista (PKM) – FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI. Unja.ac.id. Published August 30, 2021. Accessed June 14, 2023. https://fkik.unja.ac.id/mahasiswa-ikm-fkik-universitas-jambi-melakukan-pengabdian-di-suku-anak-dalam-pada-program-kreativitas-mahasista-pkm/

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru