email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

BALIK KIRI

Populer

Era-Demokrasi ditengah transisi sistem perpolitikan kita mendatangkan aura persaingan sosial yang kental. Dimana kuantitas menjadi amat penting sehingga cara-cara transaksional legitimasi dinilai sebagai sesuatu yang sangat efektif untuk mendatangkan dukungan secara instan dalam kontestasi politik. Ibarat sebuah makanan, kemunculan kelompok-kelompok sosial menjadi sesuatu yang menggiurkan dan daging segar untuk disantap. Inilah benalu dalam kelompok yang teroragnisir, yang terjebak akan dilahap lalu hilang.

Dilemanya, dibalik kekuatan baru sebuah organisasi masyarakat selalu saja disisipi oleh oknum yang menyelinap atas hasrat kepentingan praktis, memudarnya prinsip senasib dan sepemikiran adalah salah satu ciri-ciri kerusakan secara konseptual yang dikamuflasekan sebagai sebuah pembangunan. Kelompok yang seperti ini akan berjaya dalam waktu yang singkat namun sesaat. Karena memang tidak dapat dihindari bahwa dalam konspirasi ini didasari oleh kepentingan-kepentingan sesaat pula dan dalam perang kepentingan tersebut organisasi-organisasi kecil cenderung tak berkutik ditengah kepentingan yang lebih besar. Inilah mimpi buruk bagi aspirasi dan tipu daya yang besar atas narasi pembangunan masyarakat sipil di negeri ini. Menjadi relatif bahwa cita-cita kemerdekaan secara utuh serta kebebasan yang berlandas keadilan adalah harapan suci anak-anak bangsa. Jika perilaku-perilaku terjajah tersebut masih kita pelihara maka omong kosong semua retorika peradaban dunia.

Kecenderungan yang dominan terhadap pemikiran-pemikiran diluar faedah visioner semula akan berdampak pada banyaknya kelompok masyarakat yang terjerumus pada orientasi kiri. Mereka kehilangan arah hingga kehilangan warna identitas dan menjadi orderan murah.

Harapan masih ada jika pandangan kembali diluruskan, rapikan barisan dan kembali pada kiblat yang semestinya. Organisasi-organisasi kemasyarakatan adalah benteng terakhir amanah rakyat, tidak boleh terikat oleh kegiatan praktis type borjuis. Inovasi harus berkembang dengan cara-cara pengelolaan yang lebih segar dan mandiri.

Baca juga  Tiga Tahun Tanpa BEM Universitas, Mahasiswa UNJA Gelar Aksi Protes
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru