Kota Jambi, Oerban.com – Sudah menjadi pengetahuan umum, jika kafein yang terkandung dalam jenis minuman seperti teh dan kopi banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia. Hal ini, karena popularitas kopi yang menjadi komoditas minuman tanah air dan disukai banyak orang.
Selama ini, kita sering dibayang-bayangi oleh ketakutan dalam mengkonsumsi kafein. Sebagai zat yang dapat membuat penikmatnya ketagihan, kafein juga dikaitkan seperti zat nikotin yang ada dalam rokok.
Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Ia bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, membantu tetap waspada dan mencegah timbulnya kelelahan.
Sejarawan melacak teh yang diseduh pertama kali sejak 2737 SM ( 1 ). Kopi dilaporkan ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia yang memperhatikan energi ekstra yang diberikan pada kambingnya.
Minuman ringan berkafein memasuki pasar pada akhir 1800-an dan minuman berenergi segera menyusul.
Saat ini, 80% populasi dunia mengkonsumsi produk berkafein setiap hari, dan jumlah ini meningkat hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara
Dilansir dari laman healthline.com, berikut beberapa manfaat kafein bagi tubuh yang jarang diketahui :
Dapat meningkatkan mood dan fungsi otak
Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pensinyalan otak adenosin. Hal ini menyebabkan peningkatan relatif pada molekul pensinyalan lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin.
Perubahan pesan otak ini dianggap bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa setelah peserta menelan 37,5–450 mg kafein, mereka mengalami peningkatan kewaspadaan, ingatan jangka pendek, dan waktu reaksi.
Selain itu, sebuah penelitian mengaitkan minum 2-3 cangkir kopi berkafein per hari dapat membantu menurunkan risiko bunuh diri sebesar 45%.
Studi lain melaporkan risiko depresi 13% lebih rendah pada konsumen kafein. Dalam hal suasana hati, lebih banyak kafein belum tentu lebih baik.
Sebuah penelitian menemukan bahwa secangkir kopi kedua tidak menghasilkan manfaat lebih lanjut kecuali dikonsumsi setidaknya 8 jam setelah cangkir pertama.
Minum antara 3–5 cangkir kopi per hari atau lebih dari 3 cangkir teh per hari juga dapat mengurangi risiko penyakit otak seperti Alzheimer dan Parkinson sebesar 28–60%.
Dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak
Karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf pusat, kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga 11% dan pembakaran lemak hingga 13%.
Secara praktis, mengkonsumsi 300 mg kafein per hari memungkinkan dapat membakar 79 kalori ekstra setiap hari.
Namun, studi 12 tahun tentang kafein dan penambahan berat badan mencatat bahwa peserta yang minum kopi paling banyak, rata-rata, hanya 0,8-1,1 pon (0,4-0,5 kg) lebih ringan di akhir penelitian.
Dapat meningkatkan kinerja otot saat olahraga
Saat berolahraga, kafein dapat meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar. Ini bermanfaat karena dapat membantu glukosa yang disimpan di otot bertahan lebih lama, berpotensi menunda waktu yang dibutuhkan otot untuk mencapai kelelahan.
Kafein juga dapat meningkatkan kontraksi otot dan meningkatkan toleransi terhadap kelelahan.
Para peneliti mengamati bahwa dosis 2,3 mg per pon (5 mg per kg) berat badan meningkatkan kinerja daya tahan hingga 5% bila dikonsumsi 1 jam sebelum olahraga dan dapat membuat latihan terasa lebih mudah.
Dapat melindungi dari penyakit jantung dan diabetes
Sebuah penelitian menunjukkan risiko penyakit jantung 16-18% lebih rendah pada pria dan wanita yang minum antara 1-4 cangkir kopi setiap hari.
Penelitian lain menunjukkan bahwa minum 2–4 cangkir kopi atau teh hijau per hari dikaitkan dengan risiko stroke 14-20% lebih rendah.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kafein dapat sedikit meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang. Namun, efek ini umumnya kecil (3–4 mmHg) dan cenderung memudar untuk sebagian besar orang saat mereka mengkonsumsi kopi secara teratur.
Sebuah tinjauan penelitian mencatat bahwa mereka yang minum kopi paling banyak memiliki risiko hingga 29% lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Demikian pula, mereka yang mengonsumsi paling banyak kafein memiliki risiko hingga 30% lebih rendah.
Menariknya, mengkonsumsi kopi tanpa kafein juga dikaitkan dengan risiko diabetes 21% lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa senyawa bermanfaat lainnya dalam kopi juga dapat melindungi dari diabetes tipe 2.
Serta terdapat manfaat lain jika mengkonsumsi kafein seperti, perlindungan resiko kerusakan hati, umur panjang, mengurangi resiko kanker, perlindungan kulit, pencegahan asam urat, dan membantu menjaga kesehatan usus. Namun, konsumsi kafein juga tidak dianjurkan untuk berlebihan ya sahabat.