Kota Jambi, Oerban.com – Manusia di dunia tidak akan hidup selamanya. Mereka akan mengalami fase meninggalkan kehidupan di dunia dengan berbagai cara, baik dengan perantara sakit, kecelakaan, kejadian diluar nalar, hingga peristiwa kecil. Diane E. Papalia, seorang tokoh psikologi dunia menyebutkan kematian merupakan fakta biologis tetapi juga memiliki keterkaitan dengan aspek lain.
Umumnya kita mengenal kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, keterpisahan antara dunia nyata dan dunia roh. Namun, tahukah kamu jika kita mengingat kematian ada manfaat yang kita dapatkan, berikut beberapa manfaat ketika kita mengingat kematian, diantaranya :
1. Menjauhkan diri dari kegiatan negatif
Sudah menjadi rahasia umum jika orang yang banyak mengingat kematian akan menjadi sosok yang lebih mendekatkan diri pada Tuhannya. Hal ini diduga karena ketakutan individu atas balasan di akhirat jika ia berbuat hal-hal yang buruk selama hidup seperti inum-minuman keras, narkoba, free sex, serta kegiatan negatif lainnya.
2. Kurang berambisi dalam mencapai tujuan dunia
Mengingat kematian juga akan membuat seseorang mengurangi kadar pencapaian duniawi, karena ia paham bahwa akan ada kehidupan setelah kematian yang akan ia jalani dan bersifat kekal. Sehingga tujuan dunianya akan perlahan menurun, dan akan menambah upayanya dalam mencapai tujuan akhirat.
3. Mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan
Diantara manfaat mengingat kematian yang lain juga mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan. Sebab, orang yang mengingat kematian akan berpikir bahwa apa yang ia lakukan di atas dunia ini akan dipertanggungjawabkan sehingga ia akan secara alami termotivasi untuk berbuat kebaikan kepada sesama makhluk yang ada di bumi.
Beberapa manfaat mengingat kematian tersebut akan berkorelasi positif jika yang bersangkutan menyeimbangkan antara mengingat kematian dengan menjalankan hidup sebaik mungkin. Namun, sebaliknya jika hanya mengingat kematian tanpa melakukan tindakan yang beririsan dengan kesadaran itu akan membuat seseorang tenggelam pada anggapan yang bahkan ia sendiri tidak mengerti akan hal itu.
Penulis: Novita Sari
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini