email : [email protected]

29.9 C
Jambi City
Rabu, Mei 15, 2024
- Advertisement -

Beberapa Ramalan Rasulullah Tentang Kepemimpinan Setelah Ia Wafat

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Kehidupan di dunia tak lepas dari kuasa Allah. Berbagai macam kejadian kadang-kadang telah diberitahukan melalui ayat Al-Quran maupun hadis Nabi.  Meskipun tidak secara spesifik dijelaskan, namun, seringkali gambaran umumnya telah diberitahukan. Hal ini dimaksudkan agar umat manusia dapat belajar dan berhati-hati dala menjalankan kehidupan di dunia. Memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya serta senantiasa belajar atasnya.

Dalam menghadapi situasi kehidupan berbangsa dan bernegara, hendaklah kita membaca dan memahami hadis Rasulullah tentang kepemimpinan masa setelah ia wafat. Hal ini akan membantu  kita menelisik arah zaman dan menentukan sikap sebagaimana orang muslim. Berikut beberapa hadis Rasulullah tentang kepemimpinan setelah ia wafat dikutip dari buku Dahsyatnya Ramalan Rasulullah : Kumpulan Hadis Lengkap Rasulullah Saw. Tentang Masa Depan Umat dan Dunia karya Syaikh Musthafa Muhammad bu Al-Mu`athi.

  1. Kaum yang saling bunuh dalam merebut kekuasaan

Ammar r.a.mengatakan, Rasulullah Saw. Pernah bersabda “Setelah umatku, akan ada sejumlah pemimpin yang saling membunuh untuk merebut kekuasaan. Sebagian mereka membunuh sebagian yang lain.” Prediksi tersebut terbukti pada masa kepemimpinan Bani Umayyah. Sebagian penguasatersebut membunuh sebagian yang lain. Demikian juga pada era Bani Abbasiyah,terjadi kekacauan sehingga sang anak dapat membunuh ayahnya, saudar membunuh saudara yang lain demi mencapai kekuasaan. Kita pun dapat melihatnya dalam kondisi hari ini.

  1. Al-Quran dan kekuasaan akan terpisah

Mu`adz r.a menuturkan, Rasulullah Saw. Bersabda “Terimalah pemberian dari penguasa, selama hal tersebut murni pemberian (tidak bermuatan suap). Namun jika sudah berubah menjadi suap untuk menghancurkan agama, janganlah kalian mengambilnya. Karena, hal yang demikian tidak akan dianggap sebagai orang yang menolak pemberian. Ingatlah, sesungguhnya iman adalah satu poros, demikian pula Islam adalah satu poros. Oleh karenanya melangkahlah bersama Al-Quran dan tetaplah mengikuti porosnya. Ingatlah sesungguhnya kekuasaan dan Al-Quran akan terpisah. Namun, kalian jangan memisahkan diri dari Al-Quran. Ingatlah akan muncul kepada kalian sejumlah penguasa yang jika kalian menaati mereka, justru mereka akan menyesatkan kalian. Namun, jika kalian tidak taat,mereka akan membunuh kalian.”

Para sahabat bertanya,”Apa yang mesti kami lakukan ,wahai Rasulullah?” beliau bersabda, “Lakukanlah sebagaimana yang dilakukan oleh pengikut Nabi Isa ibn Maryam a.s (yaitu berpegang teguh kepada agama). Sehingga mereka disiksa di atas kayu, bahkan dicincang dengan gergaji. Sebab, mati (terbunuh) karena memegang teguh agama Allah Swt. Lebih baik daripada hidup dalam kemaksiatan.

  1. Kondisi para penguasa setelah Nabi Saw

Dalam Riwayat At-Thabrani disebutkan, Rasulullah Saw. Pernah bersabda, “Akan muncul setelah aku meninggal dunia, satu kaum yang menyampaikan uraian hikmah ketika berada di atas mimbar. Tapi, ketika turun dari mimbar, hikmah tersebut tercerabut dari mereka. Bahkan, jasad mereka lebih buruk dari bangkaui.”

Mu`adz ibn Jabal r.a mengutarakan,Rasulullah Saw. Bersabda. “Tiga puluh (tahun) masa kenabian, lalu tiga puluh (tahun) masa kerajaan/kekuasaan. Selain itu, tiada kebaikan di dalamnya.

Khabbab r.a bercerita, sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda, “Dengarlah, sesungguhnya kalian kelak akan dipimpin oleh para penguasa yang zalim. Dengan demikian, janganlah kalian membantu kezaliman mereka. Karena, barang siapa yang membantu kezaliman mereka dan membenarkan kedustaan mereka, ia tidak akan dapat mendatangi telagaku di akhirat.”

  1. Umat Nabi Saw. Terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan

Abu Hurairah r.a menuturkan, Rasulullah Saw. Bersabda “Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan, nasrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, sedangkan umatku terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Hanya satu golongan yang selamat.” Rasulullah melanjutkan. “Yaitu mereka yang diatas jalanku dan para sahabatku.”

Editor : Renilda Pratiwi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru