email : [email protected]

33.7 C
Jambi City
Minggu, Mei 19, 2024
- Advertisement -

Beri Pesan soal Kepimpinan Indonesia, Yusril Sebut Golongan Nasional dan Islam Harus Bersatu

Populer

Jakarta, Oerban.com – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Indonesia, Yusril Ihza Mahendra memberi pesan soal kepimpinan yang baik untuk Indonesia ke depannya.

Yusril menyebut, hal pertama yang perlu dijaga adalah stabilitas politik nasional. Menurutnya stabilitas sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara RI yang majemuk.

“Stabilitas nasional itu juga merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat,” ucapnya melalui akun Twitter pribadi, Minggu (12/2/2023).

Yusril menjelaskan, stabilitas politik hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan bekerjasama dengan erat, yakni Golongan Nasionalis dan Golongan Islam. Tidak mungkin hanya yang satu berkuasa, yang lain dipinggirkan. Sampai kapanpun, dua golongan ini tetap ada.

“Kita terima saja keberadaan dua golongan itu apa adanya sambil tetap menghormati dan menghargai keragaman etnik, adat dan budaya serta agama-agama yang hidup dan berkembang di tanah air kita ini. Siapapun yang jadi pemimpin harus menyadari hal yang spesifik Indonesia ini,” katanya.

Menurut Yusril, pemimpin masa depan Indonesia haruslah pemimpin yang faham betul kekhususan Indonesia beserta kompleksitas yang ada di dalamnya. Menangani kompleksitas itu dan mengubahnya menjadi sebuah potensi untuk maju adalah seni, kemampuan memahami dan kerja keras tanpa henti.

“Indonesia bukan Eropa atau Amerika. Bukan Cina bukan pula Arab. Jangan impor mentah-mentah apa yang ada di negara-lain. Karena Indonesia ini, peta kekuatan politiknya, kemajemukan etnik, budaya, dan agama serta geografi yang kompleks tidak ada di negara manapun di dunia ini,” ucapnya.

Atas dasar tersebut, ia menegaskan agar jangan ada yang coba-coba memaksakan suatu kehendak untuk mengubah keadaan itu, baik dengan aturan, kebijakan, apalagi gunakan kekuatan aparatur tanpa pemahaman, karena berisiko timbulnya perlawanan, konflik dan kekerasan punya taruhan yang sangat mahal untuk mengatasi dan memulihkannya.

Baca juga  Yusril Sebut Larangan Buka Bersama Bisa Sudutkan Pemerintah Jokowi Sebagai Anti Islam

Yusril yang pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara ini mengatakan, resep utama mengatasi kekhususan Indonesia adalah membangun kesadaran dan rasa percaya diri rakyat kita sendiri. Ia meminta agar jangan mudah terpukau pada kemajuan bangsa lain dan kemudian merasa rendah diri dan tak percaya diri. Apa saja yang ada pada bangsa ini semua dipandang jelek.

“Rasa percaya diri itu hanya bisa dibangun oleh pemimpin yang cerdas dan berwibawa yang segala omongannya itu didengarkan rakyat. ‘Sabdo pandito ratu’ dalam peristilahan Jawa. Omongan yang jelas, tegas, bijak dan dimengerti semua orang mulai tukang becak sampai Guru Besar,” tutur Yusril.

Terakhir, Yusril menegaskan jika omongan dan perbuatan pemimpin itulah, yang didukung oleh sistem dan perencanaan yang baik serta target yang jelas yang ingin dicapai yang menjadi acuan pergerakan bangsa ke depan.

“Untuk kemajuan bangsa dan negara kita. Untuk itu kemampuan melakukan negosiasi kerjasama bilateral & multilateral serta kecanggihan berdiplomasi menjadi sangat penting. Satu dan lain hal dilakukan dengan mengutamakan kepentingan nasional, kepentingan rakyat di atas segalanya,” pungkas Yusril.

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru